Merti Malioboro, Wujud Komitmen Jaga Persaudaraan

Kenduri dalam rangka membuka Merti Malioboro pertama sukses digelar di pintu barat Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (12/3/2019) sore. Dibuka langsung Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, event ini diharapkan bisa mempererat hubungan dan persaudaraan antar komunitas di Malioboro.

Kegiatan yang digagas Forum Lintas Komunitas Malioboro (FLKM) ini diawali dengan kenduri yang menyajikan total 80 tumpeng yang berasal dari berbagai komunitas di Maliboro.

Mengenakan pakaian adat, seluruh anggota komunitas ikut dalam kenduri dilanjutkan dengan deklarasi berupa komitmen seluruh komunitas di kawasan utama wisata tersebut untuk selalu menjaga solidaritas.

Warga dan juga para wisatawan nampak antusias untuk mendapatkan tumpeng yang telah didoakan tersebut. Selain itu Merti Malioboro akan disusul dengan pertunjukkan wayang kulit dengan dalang Ki Seno Nugroho di Pendopo Kepatihan.

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengapresiasi kegiatan tersebut, Ia menilai Merti Malioboro adalah bentuk komitmen seluruh komunitas yang ada di Maliboro untuk menciptakan suasana yang kondusif di kawasan tersebut.

“Selain menjaga dari segi fisik dan ekonomoninya, yang tidak kalah penting adalah menjaga hubungan sosial antar kemunitas agar tetap kondusif dan semakin harmonis,” cetusnya.

Menurutnya semangat persaudaraan itulah yang harus terus dipertahankan dan dijaga hingga generasi mendatang. Dengan kondisi kawasan Maliboro yang kondusif tersebut tentu akan memberikan dampak positif bagi warga dan para wisatawan.

Dalam kesempatan itu pihaknya meminta para komunitas untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan dan perubahan yang bakal terjadi di Malioboro. Selian itu Ia juga mengingatkan pentingya menjaga Malioboro agar tetab bersih, tertib dan nyaman.

Sementara itu Ketua Forum Lintas Komunitas Malioboro Edy Susanto menjelaskan, Merti Maliboro ini sengaja digelar dengan beda jelang menghadapi Pemilu pada April mendatang.

“Biasanya merti digelar dengan bersih-bersih saja, tapi kita sepakat untuk diisi dengan sejumlah kegiatan budaya dan deklarasi untuk menjaga suasana kondusif,” ujarnya.

“Sebagai kawasan utama wisata di Kota Yogyakarta, kami dari komunitas sangat berharap agar suasana di kawasan wisata ini tetap aman, kondusif dan nyaman. Tidak ada suasana atau tindakan yang memperkeruh suasana di Malioboro,” ucapnya.

Pihaknya berharap Merti Malioboro yang baru digelar untuk pertama kalinya itu mendapat respon positif dari warga Yogyakarta sehingga kedepan acara tersebut bisa digelar secara rutin tiap tahun. (Tam)