Warga Jogja Rayakan HPSN 2019

Hujan yang membasahi Kota Yogyakarta pada Minggu (17/3) pagi tidak mengurungkan semangat warga Kota Yogyakarta untuk tumpek-blek di area Car Free Day Toegoe Jogja Festival, Jl. Margo Utomo untuk merayakan peringatan Hari Peduli Sampah (HPSN) 2019 yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup.  Berbeda dengan perayaan HPSN sebelumnya yang berisi kegiatan kerja bakti, pelaksaan HPSN kali ini diisi oleh berbagai kegiatan rekreatif dan edukatif terkait pengelolaan sampah seperti lomba mewarnai peduli lingkungan, lomba yel-yel kelola sampah, lomba fashion show berbahan sampah, expo potensi kelola sampah dan karya lingkungan, pentas seni, gelar potensi kuliner, gowes peduli sampah, serta deklarasi Jogja Bebas Sampah 2020.

“Kegiatan bersih-bersih sudah menjadi rutinitas kita, seperti Reresik Kampung setiap Minggu Legi, Reresik Malioboro pada Selasa Wage, Reresik Pasar setiap Kamis Pon juga reresik sampah visual yang kita laksanakan secara rutin” Tutur Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

Lebih lanjut, Heroe mengatakan, mindset warga Kota Yogyakarta bukan lagi bagaimana membuang sampah pada tempatnya, namun sudah pada tataran pengelolaan sampah dengan baik, mulai dari level pribadi, keluarga, dan lingkungan.

“Dalam rangka menyukseskan dan menjaga lingkungan, kita harus mendisiplinkan diri kita, rumah kita, dan lingkungan kita dengan selalu menyiapkan tumbler sebagai pengganti botol minum sekali pakai, menyediakan tempat sampah terpilah di rumah maupun kantor dan mempunyai akses ke bank sampah. Saat ini kita sudah punya lebih dari 400 bank sampah” Tegas Heroe.

Heroe mengakui, dalam pengelolaan sampah, Kota Yogyakarta masih memiliki kendala pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA), oleh karena itu, Pemkot saat ini sedang menyiapkan pengelolaan sampah berbasis kelurahan sehingga sampah yang dibuang di TPA akan berkurang.

“Semoga dalam waktu yang tgidak lama lagi kita punya langkah drastis. Sebagian besar sampah akan dikelola di kelurahan sehingga problem sampah akan selesai di tingkat kelurahan” Tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Suyana mengatakan, produksi sampah di Kota Yogyakarta pada tahun 2018 lampau mengalami penurunan sebanyak 17 persen, hal tersebut disebabkan telah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah.

“Kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah, jangan semua sampah dibuang, namun ada juga yang masih bisa didaur ulang sehingga bernilai ekonomis” Katanya

Suyana berharap, pada tahun 2019, produksi sampah di Kota Yogyakarta bisa mengalami penurunan sebanyak 20 persen, untuk mencapai target tersebut pihaknya akan terus melakukan sosialisasi

“Kami mensosialisasikan penggunaan tumbler air minum dan mengganti tas kresek dengan tas yang lebih ramah lingkungan. Harapannya produksi sampah bisa terus menurun” Imbuhnya. (ams)