HPSN 2019, DLH Bagikan Kresek Ramah Lingkungan
Kantong kresek plastik merupakan benda yang akrab dengan keseharian masyarakat, bentuknya yang simpel, ringan, dan murah menjadikan kresek pilihan utama bagi masyarakat sebagai kantong belanja, namun keberadaannya ternyata memiliki dampak negatif bagi lingkungan karena sulit terurai, namun kini sebagai alternatif, telah hadir kresek organik yang mudah terurai. Dalam perhelatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berkesempatan untuk memperkenalkan inovasi ini dengan membagikannya secara gratis kepada masyarakat.
“Sekarang ada yang namanya kresek organik yang mudah terurai. Plastik ini terbuat dari bahan Singkong yang mudah terurai ketika tersentuh air dan jika dibakar akan terbakar seperti kertas, berbeda dengan kresek yang jika dibakar akan meleleh” Ungkap Kepala Seksi Penataan dan Pemantauan Lingkungan DLH, Intan Dewani pada peringatan HPSN, Minggu (17/3) pagi di Area Car Free Day Jl. Margo Utomo.
Namun demikian, sifatnya yang mudah terurai oleh air tersebut sekaligus menjadi kelemahan inovasi yang akrab disebut telobag ini, yakni tidak dapat dipakai untuk membawa produk makanan basah atau mengandung air karena akan meleleh ketika terkena air.
“Kresek ini hanya untuk makanan kering, hal ini merupakan kekurangan dari plastik organik” Imbuhnya.
Saat ini, penggunaan kresek organik masih belum popular di kalangan masyarakat karena produksinya belum semasif kresek berbahan plastik. Kepala DLH Kota Yogyakarta mengatakan, kresek organik ini masih dalam proses sosialisasi kepada masyarakat dan diharapkan nanntinya masyarakat dapat menggunakan kresek organik sebagai pengganti tas kresek plastik. (ams)