Dai Diminta Maksimalkan Internet Sebagai Media Dakwah

Memasuki era industri 4.0, para dai khususnya di Kota Yogyakarta diharapkan bisa mengoptimalkan dakwah dengan memanfaatkan media internet.

Saat ini peradaban manusia ada pada era post truth atau pasca kebenaran. Kecenderungan masyarakat dalam mencari informasi kebenaran lebih sering merujuk lewat internet,

“Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Muballigh di Yogyakarta agar bisa ikut memberikan konten-konten positif lewat internet dan melalui mimbar-mimbar pengajian,” ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat membuka Workshop Muballigh Dan Muballighot Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Minggu (17/3/2019).

Pihaknya mengingatkan, setiap abad dan zaman menghadirkan tantangan tersendiri bagi umat manusia, termasuk tantangan bagi para Muballigh yang mempunyai peranan penting dalam menata moral dan cara berpikir masyarakat, sekaligus harus mengetahui problematika yang ada di masyarakat sehingga bisa menghadirkan solusi.

“Dakwah pada zaman Nabi tentunya sangat berbeda dengan zaman kekinian yang syarat dengan dinamika, serta saluran-saluran melalui berbagai media yang pada zaman dahulu belum tersedia,” ujarnya.

Hari ini, masih kata Heroe, kita bisa dengan mudah mengakses situs-situs internet yang berisi materi-materi dakwah secara luas karena telah tersedia wifi gratis di berbagai tempat, mungkin termasuk di PDM ini.

Pemerintah Kota Yogyakarta juga telah menyediakan wifi gratis untuk awalnya di 100 titik yang dapat digunakan oleh seluruh warga Kota Yogyakarta termasuk para muballigh dan muballighat Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Dengan fasilitas tersebut, Heroe berharap bisa memberikan kemudahan untuk jalannya dakwah di Kota Yogyakarta. Menurutnya yang harus dilakukan sekarang ini adalah menyiapkan konten-konten dakwah yang bagus bagi masyarakat.

“Dengan konten yang bagus dan mudah diakses maka dakwah juga akan semakin tersebar, masyarakat juga akan lebih dekat menemukan ilmu-ilmu agama yang mereka butuhkan,” ucap Heroe.