Pemkot Canangkan Program Kampung Iklim (Proklim)

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, gelar workshop guna menghadapi perubahan iklim melalui Workshop Program Kampung Iklim di wilayah Kota Yogyakarta di Ruang Bima Balaikota Yogyakarta, Senin (18/3).

Berbagai program dan kebijakan baik berupa inovasi kegiatan dari Pemerintah Kota Yogyakarta maupun mensukseskan program dari Pemerintah Pusat dan Pemda DIY, senantiasa diupayakan dengan mengajak peran aktif masyarakat, salah satunya adalah pelaksanaan Program Kampung Iklim.

Adapun program Kampung Iklim bertujuan mewujudkan kampung ideal dari aspek lingkungan ini, yang kami harapkan mampu menjadi modal dalam mewujudkan Yogyakarta yang ramah lingkungan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Suyono mengatakan, dalam kegiatan ini sudah di sosialisasikan kepada seluruh pengurus kampung, semua aparat, kelurahan, dan kecamatan di wilayah Kota Yogyakarta agar ikut berpartisipasi dalam program kampung iklim.

Adanya perubahan iklim ini tidak lepas dari Gas rumah kaca yang setiap 100 tahun sekali mengalami kenaikan, hingga 2 derajat setiap tahunnya.

Sedangkan sudah di publikasikan di wilayah katulistiwa saat ini mengalami kenaikan suhu yakni empat derajat yang berada di sisi kutub utara dan selatan, sehingga cuaca extrim sampai ke Indonesia. 

Hal ini bisa menyebabkan, pasang surut pantai, tingginya gelombang, cuaca extrim dan perubahan pola hujan, yang di khawatirkan akan naik ke permukaan air laut yang bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor. Tidak hanya itu, perubahan iklim akan berdampak penyakit seperti malaria dan Demam Berdarah.

Suyono mengatakan, Program kampung iklim ini berlingkup nasional. “Program ini berlingkup nasional untuk mendorong masyarakat mengatahui dan memahami dampak perubahan iklim” ungkapnya saat memberikan sambutan.

“Dengan diadakan kegiatan ini, harapan kami pemkot dan warga memiliki kesadaran akan pentingnya mengetahui dan menetapkan antisipasi proklim di lingkungannya” tambahnya.

Oleh sebab itu Pemkot bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup akan membuat suatu gebrakan baru yakni pemakaian plastik organik. Plastik Organik ini akan disosialisasikan kepada masyarakat khususnya di swalayan agar menggunakan plastik organik yang terbuat dari bahan ketela.

“Sosialisasi forum masyarakat ini juga memperkenalkan plastik dari bahan ketela organik, yakni jikalau dikenakan di air akan langsung larut bahkan bisa di minum atau menjadi pupuk tanaman” katanya.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, melalui workshop ini Pemkot berharap masyarakat mengetahui tentang kampung iklim dan menjadi pemahaman yang harus di laksanakan dalam menyiasati cuaca extrim saat ini.

”Mudah-mudahan dengan adanya program ini masyarakat semakin terpacu untuk menjadikan kampung tempat tinggalnya sebagai penyangga ekosistem dengan menerapkan asas pelestarian lingkungan” katanya.

Kepada masyarakat pengelola kampung iklim dimohon untuk terus partisipasi aktifnya dalam kegiatan, demi mewujudkan warga kampung yang siap menghadapi perubahan iklim ekstrim, mengingat saat ini kondisi cuaca dan curah hujan terkadang sulit diprediksi sehingga mengharuskan masyarakat untuk melakukan adaptasi dan mitigasi bencana perubahan iklim. (Hes)