Besok, Sampah Mulai Diangkut ke TPSA Piyungan

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup mulai membersihkan sampah yang menumpuk di Kota Yogyakarta  besok, Sabtu (30/3). Pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Piyungan akan dilaksanakan secara bertahap hingga sepekan ke depan pasca beroperasinya kembali TPSA Piyungan pada Jum’at (29/3).

“Sampah yang ada di TPS dan mulai diangkut pada hari Sabtu setelah seluruh sampah yang ada di truk dikosongkan. Diharapkan dalam seminggu kondisi di Kota Yogyakarta kembali normal” Ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Suyana pada Jumpa Pers terkait penanganan sampah di Kota Yogyakarta, Jum’at (29/3) di Ruang Rapat Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandina.

Lebih lanjut, Suyana mengingatkan bahwa kejadian penumpukan sampah dapat terjadi lagi apabila warga kota Yogyakarta tidak mengubah kebiasaan dalam mengelola sampah, untuk itu pihaknya mengajak warga untuk bersama-sama mengelola sampah dengan bijak sebagai solusi jangka panjang dalam menangani permasalahan sampah di Kota Yogyakarta.

“DLH terus mendorong masyarakat untuk mengelola sampah secara bijak baik melalui bank sampah yang tersebar di Kota Yogyakarta maupun berbagai sosialisasi dan edukasi” Imbuhnya.

Saat ini terdapat sekitar 470 bank sampah yang tersebar di 14 Kecamatan di Kota Yogyakarta. Bank Sampah adalah salah satu strategi penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sampah anorganik di tingkat masyarakat. Melalui Bank Sampah, warga memiliah sampah sesuai jenisnya lalu menyetorkan sampah anorganik yang sudah terpilah ke bank sampah sesuai jadwal, sampah akan ditimbang lalu disetorkan ke pengelola bank sampah.

“Sampah anorganik dapat disetorkan ke bank sampah atau didaur ulang menjadi ecobrick sementara sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai biopori dan kompos menggunakan komposter sederhana seperti keranjang Takakura.” Kata Suyana.

Saat ini setiap harinya, warga Kota Yogyakarta menyumbang tak kurang dari 250 ton sampah ke TPSA Piyungan. Suyana mengajak warga juga mengurangi konsumsi agar jumlah sampah juga tereduksi.

“Beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi sampah antara lain membiasakan diri menggunakan tumbler air minum, mengganti tisu sekali pakai dengan sapu tangan, membawa tas belanja sendiri, tidak menggunakan sedotan plasti, dan selalu menghabiskan makanan.” Tuturnya

Selain itu, Pemkot juga terus berupaya melakukan pengelolaan berbasis wilayah agar pengelolaan sampah berhenti di wilayah sehingga sampah yang dibuang di TPSA berkurang. Sebagai pilot project, saat ini Pemkot tengah menyiapkan Kecamatan Tegalrejo sebagai pilot project pengolahan sampah menjadi batako. Sampah yang dikumpulkan warga akan diproses menjadi residu yang nantinya digunakan sebagai bahan utama pembuat batako.

“Akan ada dua alat yang diujicobakan di Tegalrejo pada bulan Mei mendatang. Proses pengubahan menjadi residu tidak menghasilkan asap dan bau sehingga ramah lingkungan. Nantinya metode ini akan dikembangkan ke seluruh wilayah di Kota Yogyakarta.” Kata Camat Tegalrejo, Raden Ryanto Tri Noegroho. (ams)