Perkuat Perilaku Tertib di Yogyakarta, Pemkot Luncurkan Pantib For School

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) meluncurkan program Pantib for School pada perhelatan Si Pantib Award, Jum’at (29/3) malam di halaman Balaikota.  Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berharap adanya program Pantib for School mampu mencegah kenakalan remaja  

“Harapannya mampu menumbuhkan budaya tertib di lingkungan sekolah dimana dari budaya tertib akan memunculkan tanggungjawab bersama untuk menghilangkan budaya bullying, klitih, dan vandalisme di kalangan pelajar,” Harap Walikota.

Agus Winarto, Kepala Satpol PP menjelaskan, konsep Pantib for School ini hampir sama dengan program Kampung Panca Tertib yang ditujukan untuk komunitas berbasis kampung

“Nanti gerakan untuk sekolah disesuaikan dengan kondisi sekolahan masing-masing sehingga antara satu sekolah dan lainnya akan berbeda fokusnya,” Kata Agus.

Kampung Panca Tertib sendiri adalah sebuah gerakan yang berupaya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar berperilaku tertib dan menjadikan tertib sebagai sebuah budaya (gaya hidup). Dalam pelaksanaan kampung panca tertib bekerja sama dengan Organisasi Perangkat daerah (OPD) sesuai dengan bidang ketertiban yang dipilih oleh masyarakat.

“Seperti misalnya Dukcapil bekerjasama untuk mewujudkan tertib administrasi kependudukan, lalu Dinas Kesehatan bersama masyarakat berupaya mewujudkan RW Siaga agar warga memiliki kesiapan sumber daya dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri” Tambah Agus.

Setiap tahunnya Pemkot secara rutin memberikan penghargaan terhadap kampung yang menjalankan program Panca Tertib melalui gelaran Si Pantib Award. Penghargaan ini dimaksudkan sebagai apresasi atas peran serta dan partisipasi aktif serta kreatifitas masyarakat kampung dalam  melaksanakan program Panca Tertib.

“Gerakan kampung Panca Tertib akan terus berkesinambungan secara dinamis dan terukur. Selanjutnya gerakan ini akan terus dikembangkan sampai ke kantor-kantor dengan demikian setiap satuan masyarakat baik di lingkungan masyarakat tempat tinggal, masyarakat sekolah dan masyarakat kantor akan menjadi wahana tumbuh kembangnya budaya tertib,” Kata Wawali.

Sementara terkait penumpukan sampah yang belakangan ini terjadi di Jogja, Wawali meminta agar nantinya RW Siaga tidak hanya bergerak dalam bidang kesehatan namun juga mampu turut serta mendorong Kampung Panca Tertib untuk lebih berkiprah dalam bidang tertib lingkungan.

“Lingkungan yang bersih, asri, teratur akan membangun jiwa yang sehat dan perilaku hidup yang sehat dengan demikian hal itu selaras dengan program kesehatan. Adanya Kampung Panca tertib di bidang lingkungan diharapkan dapat melakukan mengolah dan mendaur ulang sampah agar dari kampung permasalahan sudah teratasi.” Imbuh Wawali.

Hal tersebut sendiri sudah mulai dilaksanakan oleh Kampung Tejokusuman berupa pemilihan sampah terpadu yang sudah dilaksanakan dalam setahun terakhir. Said, Pekerti (Pelopor Ketertiban) Kampung Tejokusuman mengatakan pada awalnya masyarakat sulit untuk memilah sampah, namun perlahan hal tersebut sudah menjadi kebiasaan.

“Hasil pemilahan sampah berupa kertas dan plastik dapat dijual dan masuk kas kampung, meski jumlah rupiahnya belum besar namun dari yang sedikit demi sedikit lama lama akan menjadi bukit.” Ungkap Said.

Dalam perhelatan Si Pantib Award tahun ini, terpilih sebagai Kampung Panca Tertib Patehan berhasil menggondol empat penghargaan sekaligus, yakni Kampung Panca Tertib terbaik kategori best of the best, kampung tertib lingkungan terabaik, Ketua LPMK terbaik atas nama Sutaryoko, dan Koordinator FKTP terbaik, Agus Wijayanto. Sementara Pekerti terbaik diraih oleh Junareka Dewanto dari Kampung Tegalrejo. (ony)