Pemkot Terus Dorong Pembangunan Ramah Difabel

Pemerintah Kota Yogyakarta terus berbenah untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai kota inklusi, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan berupaya untuk selalu memenuhi dan memberikan perlindungan hak bagi penyandang disabilitas di berbagai sektor, mulai pendidikan hingga tenaga kerja.

“Salah satu kebijakan yang ditempuh adalah membantu disabilitas dalam mempersiapkan diri untuk masuk dunia kerja serta akses ke dunia berupa sarana prasarana dan pendukungnya” Tutur Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam acara Workshop Komite Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Yogyakarta, Kamis (4/4) pagi di Grha Pandawa, Kompleks Balaikota.

Heroe menambahkan, saat ini hampir seluruh gedung atau fasilitas publik yang dibangun sudah ramah difabel, namun demikian masih ada beberapa bagian dari bangunan fasilitas umum yang belum ramah difabel, kebanyakan merupakan bangunan yang didirikan di masa lalu. Terkait hal tersebut, Pemkot berkomitimen untuk melakukan evaluasi dan penataan agar seluruh bangunan dan fasilitas umum ramah difabel.

“Kami berterima kasih pada organisasi pemerhati disabilitas yang senantiasa memberikan masukan dan saran terkait pembangunan dan kebijakan yang ramah disabilitas.” Imbuh Heroe.

Salah satu peserta workshop, Puji Santoso dari Difa Bike mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkot tersebut, menurut Puji, pembangunan gedung dan fasilitas publik yang dilakukan Pemkot telah menunjukkan keseriusan Pemkot dalam mewujudkan kota yang ramah terhadap difabel.

“Harapan kami, jalinan komunikasi yang dibangun Pemkot dengan penyadang disabilitas dapat memberikan kesamaan pandangan dan program kerja dalam implementasi Perda Disabilitas yang telah disahkan” Ungkapnya

Beberapa aksi yang dilakukan Pemkot antara lain melakukkan  pemetaan dan invetarisir kota-kota lain yang berpredikat sebagai Kota Inklusi agar Pemkot dapatmengetahui sejauh mana posisi Yogyakarta sebagai kota inklusi dibandingkan dengan kota lain.

Selain itu, Pemkot saat ini juga tengah menggodok konsep Rumah Layanan Disabilitas yang diusulkan oleh komunitas Disabilitas di wilayah Baciro, Kraton, dan Cokrodiningratan.

“Melalui Rumah Layanan Disabilitas, para penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta berharap mendapat layanan terpadu, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pelatihan-pelatihan. Saat ini kita sebenarnya sudah memiliki Unit Layanan Disabilitas, namun lebih  banyak melayani pendidikan anak berkebutuhan khusus” Ungkap Kepala Bidang Advokasi dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Yogyakarta, Tri Maryatun. (ony)