Batik dan Bakpia Jadi Primadona di Jogja Mandiri Expo 2019

Siapa yang tidak kenal Yogyakarta, batik dan kue bakpianya. Namun di Ajang Jogja Mandiri Expo 2019 batik dan bakpia secara khusus hadir di tengah - tengah warga Medan dan sekitarnya. 

Batik dan Bakpia masih menjadi primadona dalam acara Jogja Mandiri Expo 2019 yang diadakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta di Manhattan Times Square Medan yang digelar pada tanggal 3 sampai 7 April 2019. 

Batik menjadi barang yang paling diburu masyarakat Medan karena dianggap memiliki nilai khusus. Sederet batik khas Yogyakarta baik klasik maupun kontemporer berhasil menyita perhatian pengunjung disana. 

Happy peserta jogja mandiri expo 2019 menyampaikan, Animo masyarakat Medan sangat bagus. Sejak hari pertama dibuka tidak pernah sepi pengunjung. Rata-rata dari mereka mencari kain maupun baju batik yang khas Yogyakarta. 

"Warga Medan sangat antusias, ada yang belum pernah ke jogja, mereka jadi ga perlu jauh jauh sudah bisa mendapatkan batik yang mereka inginkan, " ucapnya. 

Sejumlah motif dihadirkan, yakni kawung, ceplok, parang hingga lereng. Tidak hanya itu bahkan sejumlah produk kontemporer seperti batik sibori dan eco print juga berhasil laku keras. 

Dagangan batiknya laris manis sejak hari pertama pameran dibuka, selama dua hari Ia mengaku sudah berhasil menjual 50 potong kain maupun baju batik. 

"Selain kain dan baju mereka juga sangat suka dengan beragam kraft yang berbahan batik, seperti punya saya, bandana dari batik juga laris disini," imbuhnya. 

Hal senada disampaikan Aik Monica, owner kampung batik itu merasakan antusias masyarakat Medan yang begitu besar. Pada hari pertama dibuka, dagangannya sudah laku 50 persen. 

"Warga Medan sangat suka dengan acara ini, mereka memanfaatkan untuk membeli batik, dan barang barang khas Yogyakarta lainnya," tuturnya. 

Terkait dengan selera masyarakat Medan, Aik mengaku tidak kesulitan untuk memenuhi selera disana. Karna menurutnya selera warga Medan dalam memilih batik sangat simpel. 

"Mereka suka yang simpel, tidak aneh aneh pokoknya," imbuhnya. 

Meski begitu Ia mengalami tantangan baru, yakni ukuran baju warga Medan agak sedikit besar dibanding di Yogyakarta. Sehingga banyak dari mereka yang sudah cocok motifnya kemudian ingin dikirim langsung dari Yogyakarta dengan ukuran yang lebih besar. 

"Banyak yang minta dikirim dengan ukuran yang lebih besar, ada beberapa yang sudah pesan. Nanti kalau kami sudah kembali akan segera dilakukan pengiriman," tandasnya. 

Aik berharap pameran di luar daerah seperti ini bisa diadakan lebih banyak lagi untuk menjaga stabilitas pemasaran. Menurutnya acara tersebut sangat bermanfaat untuk mengembangkan penasaran produk Unggulan Yogyakarta. 

"Kalau bisa lebih sering lagi, termasuk untuk daerah yang sama, dikunjungi lagi untuk menjaga pasar yang sudah kita bangun sebelumnya," tandanya. 

Erika salah satu pengunjung Jogja Mandiri Expo mengapresiasi acara tersebut, menurutnya acara itu sangat unik di Medan. Dan barang barangnya pun dianggapnya sangat menarik. 

" Ada jogja di Medan, seru banget, saya tidak perlu jauh jauh kesana ya, disini susah lengkap, semua barang barang khas Jogja," terangnya. 

Selain batik, makanan khas Yogyakarta, kue bakpia juga menjadi buruan warga Medan selama acara itu berlangsung. Bahkan sampai hari ketiga acara berlangsung, panitia sudah melakukan tiga pengiriman ulang kue bakpia dari Yogyakarta. 

Selain menjajakan hasil produk Unggulan, Jogja Mandiri Expo 2019 ini juga menampilkan sejumlah pertunjukan seni dan kebudayaan Yogyakarta, seperti sendra tari gumregah hinggga pelatihan membatik. (Tam)