Wakil Walikota Berikan Motivasi Peserta UNBK

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambangi para siswa siswi peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP N 8 Yogyakarta, Rabu (24/4/2019) pagi. Selain melakukan monitoring, kehadirannya kali ini sekaligus untuk memberikan semangat dan motivasi para peserta.

Bisa bertatap muka langsung dengan Wakil Walikota, para peserta UNBK di SMP N 8 Yogyakarta pun mengaku bisa  menjalani UNBK dengan lancar dan tanpa hambatan hingga sampai hari ketiga ini.

Meski begitu, mereka mengeluhkan bobot soal bahasa indonesia yang dinilai paling sulit di bandingkan mata pelajaran lain. Namun secara keseluruhan proses UNBK di SMP N 8 Yogyakarta berjalan lancar.

“UNBK tingkat SMP ini lancar-lancar semua tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena untuk di Yogyakarta mengerjakan ujian dengan komputer ini sudah ada pelatihan beberapa kali, bahkan sudah latihan hingga 12 kali untuk membiasakan diri,” ucap Heroe Poerwadi disela-sela pantauannya pagi ini.

Dengan begitu pihaknya pun optimis di Yogyakarta bisa berjalan dengan lancar. Meskipun beberapa hari lalu pihaknya mengakui ada beberapa masalah seperti sinyal internet, namun bisa segera diatasi.

“Yang kemarin hanya itu saja, ada satu sekolahan yang internetnya sempat drop tapi tidak laam bisa diatasi, kalau pagi ini semua laporan lanacar tidak ada keluhan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Sekolah SMP N 8 Yogyakarta, Ratna Wuryaningsih menyampaikan bahwa pihaknya menyediakan enam ruangan untuk 11 kelas. Termasuk juga melayani gabungan dari sekolah lain.

“Sejauh ini pelaksanaan UNBK di SMP N 8 Yogyakarta berjalan lancar, para siswa juga kami siapkan sebelumnya agar bisa menjalani ujian dengan tenang dan rileks,” paparnya.

Sementara itu Kabag Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Dedi Budiono menguraikan, peserta UNBK terdiri dari 8003 siswa-siswi SMP baik negeri maupun swasta yang tersebar di 58 sekolah yang ditunjuk sebagai penyelenggara UNBK.

“Seperti tahun lalu, dilakukan dalam dua sesi saja. Sekolah dan siswa sudah siap. Komputer juga sudah cukup. Hanya ada beberapa sekolah yang masih menumpang. Sekolah-sekolah yang siswanya tidak terlalu banyak,” kata Dedi. (Tam)