Pemkot Yogya Sediakan Sembako Murah Di Pasar Rakyat

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta selama dua hari ini, yakni pada tanggal 28-29 Mei 2019 menggelar Pasar Rakyat di Jalan Ipda Tut Harsono timur Balaikota. Kegiatan Pasar Rakyat tersebut di buka oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti.

Pasar Rakyat tersebut diikuti 24 tenda yang menjual kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir. Pada event tersebut  juga dijual sekitar 400 paket sembako murah dengan nilai Rp 60.000/paket dijual Rp 30.000/paket. Paket sembako murah itu berupa 2 kg beras, gula pasir, minyak goreng dan mi instan.

Pada kesempatan tersebut, Walikota mengatakan jika Event Pasar Rakyat Kota Yogyakarta Tahun 2019 tersebut  merupakan salah satu upaya Pemkot Yogya dalam menggerakkan perekonomian masyarakat Kota Yogya, karena dengan adanya event tersebut masyarakat dapat mengembangkan dan membangun berbagai sektor dan juga sentra-sentra ekonomi lainnya sebagai basis bagi ekonomi kerakyatan.

“Semangat berkarya dan berkreasi perlu difasilitasi, diberikan kemudahan dengan memberi kesempatan kepada pengrajin, produsen dan pengusaha UMKM untuk memasarkan hasil kreativitas dan selanjutnya memperoleh benefit yang memadai sebagai mata pencaharian dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat luas” jelas Walikota.

Selain itu pasar rakyat dimaksudkan untuk membantu pemenuhan barang-barang kebutuhan masyarakat Kota Yogyakarta dengan harga terjangkau menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Event ini juga sebagai sarana untuk memperkenalkan produk UMKM Kecamatan se-kota Yogyakarta, meningkatkan rasa kebanggaan masyarakat menggunakan produksi dalam negeri, serta diharapkan menjadi penyeimbang harga yang kecenderungannya selalu naik menjelang Hari Raya”ungkap Walikota.

Pada kesempatan tersebut, Walikota mengajak masyarakat untuk menggunakan produk UMKM. Menurutnya langkah nyata dari kampanye penggunaan produk UMKM adalah membeli produk dan menggunakannya. Apalagi potensi produk UMKM di Kota Yogyakarta cukup banyak. Pemkot Yogyakarta misalnya sudah menggunakan produk kuliner UMKM dalam kegiatan pemkot melalui progam Ngalarisi Gandeng Gendong

“Kampanye penggunaan produk UMKM yang sebenarnya adalah beli produknya. Bukan cuma dilihat saja, tapi harus dibeli. Harga produk UMKM juga terjangkau,” tuturnya.

Untuk itu Ia mengingatkan kepada para pelaku UMKM agar membuat produk yang disenangi pasar, sehingga laku. Jika produk kuliner maka kuncinya pada rasa yang enak dan produk kerajinan kain yang berkualitas. Dia juga mengaku siap diendorse atau disponsori produk UMKM asalkan produknya berkualitas.

“Saya siap bersedia jadi artis endorse produk UMKM. Asalkan produknya berkualitas. Kalau kain ya yang berkualitas tidak mudah luntur. Jika kuliner rasanya yang enak,” terang Haryadi. (Han)