Masuki Usia 72 Tahun, Pemkot Dorong Pemerataan Pembangunan dan Kesejahteraan dengan Peningkatan SDM

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta hari ini (10/6/2019) menggelar apel untuk memperingati HUT yang ke-72. Apel digelar secara sederhana di lapangan Balaikota sekaligus Halal Bi halal jajaran Pemkot Yogyakarta.

“Pada tanggal 7 Juni 2019 merupakan sebuah penandaan dari perjuangan panjang, bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta beserta segenap jajarannya telah memasuki masa 72 tahun pengabdiannya sebagai pelayan masyarakat,” ucap Haryadi.

Pihaknya menuturkan,"Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Mendorong Pemerataan Pembangunan dan Kesejahteraan” menjadi tema peringatan kali ini. Untuk itulah fokus pembangunan pada tahun 2019 ditekankan pada dua aspek, yaitu, Peningkatan SDM masyarakat dan SDM Pemkot Yogyakarta.

“Adapun bentuk-bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut dintaranya, melanjutkan program Gandeng Gendong untuk menyiapkan masyarakat mengakses pasar baik industri wisata maupun industri kuliner dan kerajinan, serta industri kreatif lainnya,” jelas Haryadi.

Ia memastikan pelatihan untuk penyiapan kolam lele cendol, kampung dan lorong sayur akan terus digalakkan, serta konsolidasi anggaran kelurahan dalam DO IT kampong, yaitu menjadikan anggaran kewilayahan dalam program peningkatan pendapatan, kesejahteraan Balita, Lansia, Perempuan, Difabel dan kelompok KMS.

“Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk, menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat, memajukan kampung, serta menata lingkungan,” imbuhnya.

Selain itu, Haryadi melanjutkan, penguatan kampung dalam implementasi Gandeng Gendong dan DO IT kampung yaitu melalui dodolan kampung ‘dho dolan kampung’ dengan menjadikan kampung sebagai destinasi. Dodol kampung’ adalah branding kampung berdasarkan potensinya, dan ‘dodolan kampung’ menjual potensi yang dimiliki masing-masing kampung.

“Kegiatan lain dalam upaya meningkatkan SDM masyarakat dan SDM Pemkot Yogyakarta juga dilakukan dengan launching program Siwarga, DO IT Kampong dan Gandhes Luwes. Siwarga adalah layanan online warga utk kebutuhan pelayanan di kelurahan dan kecamatan. Melalui Gadget sudah dapat membuat surat dan layanan perijinan ke Kelurahan dan Kecamatan,” urainya.

Lebih lanjut Ia menerangkan, DO IT kampong seperti yang kami sampaikan diatas adalah, konsolidasi anggaran untuk penajaman dan fokus program dan kegiatan pembangunan untuk dodolan kampung sebagai implementasi gandeng gendong dan DO IT kampong.

“Sedangkan Gandhes Luwes adalah program pemerintah kota untuk penguatan karakter ke-Jogjakarta-an, baik dalam bidang arsitektur, tata kota, seni, budaya, pakaian dan dalam tampilan wajah kota maupun dalam petugas layanan publiknya. Selain sebagai sarana memperkuat karakter sebagai kota wisata, budaya dan pendidikan,” ucapnya. (Han/Tam)