Pemkot  Siap Evaluasi Pengelolaan Budhi Dharma

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Sosial siap untuk memperbaiki pengelolaan Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Terlantar (RPS-LUT) Budhi Dharma. Evaluasi dilakukan terhadap kebersihan sarana prasarana serta sumber daya manusia yang ada di RPS-LUT.

“Pelayanan di Budhi Dharma sudah menjadi bagian evaluasi dan kami siap untuk melakukan optimalisasi perawat, ahli gizi, dan petugas kebersihan,” Tutur Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta, Agus Sudrajat, Rabu (19/6) siang di RPS-LUT Budhi Dharma.

Lebih lanjut Agus menuturkan Budhi Dharma bukanlah panti jompo melainkan rumah pelayanan sosial yang dikhususkan untuk warga lanjut usia (lansia) terlantar di Kota Yogyakarta.

“Saat ini ada sekitar 11 ASN, 9 tenaga perawat dan ahli gizi yang siap melayani 60 lansia dengan krakteristiknya masing-masing. Kami menekankan pada petugas bahwa yang kita layani adalah orangtua kita sendiri sehungga pelayanan yang diberikan benar-benar dari hati” Imbuh Agus.

Sebelumnya, RPS-LUT Budhi Dharma sempat menjadi sorotan warganet setelah seorang warganet dengan nama Clessya Olivia mengunggah foto salah satu kamar di Budhi Dharma pada hari Minggu (16/6). Dalam unggahannya tersebut, Clessya menceritakan pengalaman kunjungannya ke Budhi Dharma dan menyebutkan kondisi di kamar tersebut kotor dan tidak terawat. Clessya merasa terketuk hatinya dan menunggah postingan tersebut melalui platform media sosial instagram dengan maksud menggugah kepedulian warganet terhadap penghuni Budhi Dharma.

Menanggapi hal tersebut, Agus segera melakukan sidak ke Budhi Dharma bersama seluruh kepala bidang Dinas Sosial, di situ ia mengimbau kepada pengelola untuk segera membersihkan kamar yang kotor dan tidak terawat. Selain itu, Agus mengapresiasi laporan Clessya sebagai bentuk kontrol sosial dari warga terhadap pelayanan publik Pemkot.

“Kami senang karena Dinsos mendapat masukan dari masyarkat. Kami terbuka sekali dengan masukan-masukan karena memang harus ada sentilan dari masyarakat untuk meningkatkan pelayanan kami.” Tandas Agus.

Pihak Dinas Sosial sendiri juga sudah melakukan pertemuan dengan Clessya pada Rabu (19/6) di Panti Budhi Dharma untuk membahas hal-hal apa saja yang perlu dievaluasi dari pengelolaan Budhi Dharma. Dalam pertemuan tersebut Clessya juga berkesempatan melihat kembali kondisi di ruang ovservasi serta isolasi dan  mengakui sudah ada perbaikan kebersihan di Budhi Dharma. Ia berharap hal tersebut terus dipertahankan.

Sementara, Aisah Indati, dosen Fakultas Psikologi UGM yang juga hadir dalam pertemuan tersebut berharap audiensi tersebut dapat memperkuat sinergitas antara Dinas Sosial dengan UGM dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat.

“Nanti kita bisa melakukan pendampingan psikologis terhadap simbah-simbah di Budhi Dharma, untuk itu saya minta Clessya untuk mempersiapkan programnya dan juga mengajak teman-teman dari fakultas lain seperti kedokteran  dan kedokteran gigi untuk turut berpartisipasi” Tandasnya.

Kerjasama tersebut nantinya akan mempertegas program Gandeng-Gendong yang saat ini tengah digaungkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta di mana salah satunya menjalin kemitraan antara pemerintah kota dan kampus dalam rangka menjadikan Yogyakarta semakin nyaman huni dan meningkatkan kesejahteraan warganya. (ams)