Aplikasi Nglarisi Resmi Diluncurkan, Pesan Snack Tinggal Klik

Kabar manis datang untuk para penyedia jasa kuliner di Kota Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta secara resmi telah meluncurkan aplikasi Nglarisi di Balaikota Yogyakarta, Kamis (27/6/2019).

Dengan diluncurkannya aplikasi ini sangat memudahkan para penyedia jasa kuliner di Kota Yogyakarta untuk lebih gencar memasarkan produknya. Tidak dipungut biaya alias gratis, warga Yogyakarta bisa memanfaatkan aplikasi ini melalui layanan Jogja Smart Service (JSS) yang bisa didownload di Google Play Store.

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menerangkan, aplikasi Nglarisi ini merupakan bagian dari program Gandeng – Gendong yang bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan di Kota Yogyakarta.

“Melalui progam ini kami mengajak masyarakat untuk ikut terlibat dalam kegiatan pemerintah yakni dengan menyediakan layanan snack untuk kegiatan rapat, total ada anggaran 42 miliar,” jelasnya.

Meski begitu, Pihkanya berharap para Penyedia jasa kuliner yang merupakan UMKM bisa memenuhi standart dan kriteria yang telah ditentukan.

“Kami menggandeng BPD DIY untuk menjembatani, jadi setelah kita klik memesan snack, dengan aplikasi pembayaran yang disediakan BPD DIY maka pembayarannya bisa realtime, langsung diterima para pelaku UMKM,” ungkap Haryadi.

Pihkanya berpesan agar para pelaku UMKM kuliner Kota Yogyakarta melibatkan dirinya untuk menjaga kualitas barang yang disediakan untuk menjadi pilihan para Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dalam kesempatan yang sama Wakil Wlaikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menambahkan, hingga saat ini sudah ada 104 kelompok yang sudah terdaftar dengan total 1.403 anggota. Dari jumlah tersebut, yang masuk KMS sebanyak 400 orang.

Heroe menjelaskan, dengan begitu sebenarnya 104 kelompok ini telah menjual produknya keluar secara umum, tidak hanya terpusat untuk memenuhi kebutuhan snack Pemerintah Kota Yogyakarta dalam hal ini OPD.

“Ini bukti tahapan maju setelah satu tahun program gandeng gendong diluncurkan, sehingga ini sudah berada pada tahapan kedua yakni melayani masyarakat,” imbuhnya.

Terkait dengan realisasinya, Heroe mengaku belum mencapai angka yang terlalu besar karena bersamaan dengan bulan Ramadhan dan libuaran jadi masih kecil sampai pertengahan tahun ini.

“Sampai bulan Juni ini belum sampai pada angka Rp.1 miliar, ami berharap bisa lebih Rp.2 miliar,” tandasnya.

Dengan aplikasi Ngalirisi ini, sambungnya, Pihkanya juga bisa melakukan monitoring OPD mana saja yang tidak melakukan pemesanan snack melalui aplikasi ini. “Jadi sangat lebih mudah untuk melakukan monitoring,” imbuhnya.

Direktur Umum BPD DIY Santoso Rohmad, menjanjikan bahwa melalui aplikasi Nglarisi, tidak ada lagi penundaan pembayaran pesanan.

Selama ini, sistem yang berlaku adalah penyedia jasa boga mengirim pesanan terlebih dulu baru mendapatkan uang pembayaran yang diterima sekitar 3-5 hari setelah transaksi.

“Kita tindaklanjuti cara pembayaran. Nanti akan menggunakan mobile banking BPD DIY maupun ATM. Ini realisasi transaksi nontunai. Beli snack, langsung bayar saat itu juga. Tidak ada penundaan pembayaran," paparnya. (Tam)