Tekan Kasus Penyakit Tidak Menular, Kelurahan Cokrodiningratan Bentuk Posbindu

Bahaya kasus penyakit tidak menular akibat gaya hidup yang tidak sehat menjadi keprihatinan Pemerintah Kota Yogyakarta yang kemudian mendorong setiap wilayah membentuk Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk meningkatkan kualitas kesehatan warganya, salah satunya adalah di Kelurahan Cokrodiningratan.

Lurah Kelurahan Cokrodiningratan, Narotama mengatakan Posbindu tersebut dibentuk untuk memastikan warganya selalu sehat.

"Penyakit tidak menular sering dianggap sebagai penyakit yang tidak berbahaya, padahal penyakit ini menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia," katanya disela-sela acara, Sabtu (29/6/2019)

Ia menjelaskan sasaran utama dari layanan posbindu di wilayah Cokrodiningratan adalah memantau kondisi kesehatan warga usia 15 hingga 50 tahun, khususnya dari penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif.

Pemeriksaan kesehatan rutin yang akan dilakukan meliputi penghitungan indeks massa tubuh untuk mengetahui apakah warga obesitas atau tidak, pengukuran tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, danĀ  berbagai pemeriksaan lain.

"Kami pun sudah memiliki kader kesehatan di tiap organisai perangkat daerah untuk memaksimalkan peran posbindu," katanya dilokasi.

Kemudian, lanjutnya, warga yang dinyatakan kondisi kesehatannya kurang baik atau memiliki faktor risiko terkena penyakit seperti tekanan darah tidak normal, mengalami kegemukan atau status gizi buruk akan memperoleh konsultasi kesehatan.

"Penyakit-penyakit tidak menular sebenarnya bisa dihindari dengan pola hidup yang seimbang, menjaga pola makan dan kesehatan lingkungan. Jika ada salah satu indikator kesehatan yang dinyatakan kurang baik, maka warga tersebut bisa langsung melakukan tindakan pencegahan sejak dini," katanya.

Sementara itu Wakil Walikta Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengapresiasi pembentukan layanan Posbindu di Kelurahan Cokrodiningratan.

Menurutnya penyakit tidak menular dikhawatirkan akan menurunkan produktivitas sumber daya manusia dan generasi muda karena saat ini berbagai penyakit tersebut tidak hanya diderita penduduk usia tua, tetapi penduduk usia produktif.

"Perlu ada gerakan pola hidup sehat sehingga terhindar dari penyakit tidak menular. Melalui posbindu ini, kami ingin memberikan contoh kepada masyarakat untuk terus menjalankan perilaku hidup sehat dan memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin," katanya.

Ia menjelaskan jika kegiatan yang dilakukan di posbindu sejalan dengan paradigma kesehatan yang kini dikembangkan pemerintah yaitu meningkatkan upaya promotif dan preventif dibanding melakukan upaya kuratif atau rehabilitatif.

"Saat ini pun, penanganan penyakit tidak menular sudah memiliki standar pelayanan minimal (SPM). Kegiatan di posbindu adalah bentuk riil dari upaya preventif," katanya. (Han)