Diperlukan Sinergitas Gandeng gendong, doit Kampung dan Dodolan Kampung


Jum’at pagi, 12 Juli 2019 Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dengan didampingi kepala OPD melakukan Silaturahmi ke warga Jogoyudan, Gowongan guna melihat secara langsung kondisi riil Masyarakat. Di Jogoyudan ada sebuah potensi ekonomi yang mulai tumbuh dari KSB/Kelompok Sosial Bersama Berkah Raharjo yang memiliki berbagai produk olahan pangan yang unik, menarik dan mak nyuss. Ibu Sugiyem ketua KSB Berkah Raharjo dalam ucapan selamat datangnya menyampaikan terima kasih atas kunjungan silaturahmi Wakil walikota bersama jajaran OPD dan menginformasikan bahwa KSB Berkah Raharjo adalah binaan dari BKM/Badan Keswadayaan Masyarakat Gowongan melalui akses permodalan dalam berusaha. Anggota kami adalah UMKM yang bergerak dalam olahan pangan , ada dawet ikan nila berupa dawet yang dibuat dari ikan nila, ada teh kombucha yang telah memiliki pelanggan dari wisatawan asing, ada tape ketan, bubur saren dan berbagai olahan pangan lainnya. Alhamdulillah dari olahan pangan yang kami produk bisa meningkatkan pendapatan keluarga dan menjadi sebuah unit usaha yang menjanjikan. Harapan kami melalui silaturahmi ini, apa yang sudah kami upayakan dapat difasilitasi agar lebih meningkat, baik dalam pemasaran maupun kualitas produksinya.

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyampaikan apresiasi atas kretifitas ibu-ibu yang tergabung dalam KSB Berkah Raharjo, yang telah berwira usaha dalam bidang olahan pangan. Yogyakarta sebagai destinasi wisata sangat membutuhkan olahan pangan/kuliner yang khas tradisional, yang mampu mengundang wisatawan untuk datang kembali menikmati produk-produk kuliner tersebut. Pemkot melalui program Gandeng Gendong yang disinergikan dengan doit Kampung dan dodolan kampung berupaya menjawab tantangan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan warga. Potensi yang dimiliki oleh KSB Berkah Raharjo apabila disinergikan dengan program Gandeng gendong, melalui fasilitas pembelian produk olahan pangan untuk jamuan rapat akan mampu meningkatkan omset dan produksi, apabila disinergikan dengan doit kampung  maka apa yang menjadi kekurangan dari KSB Berkah Raharjo dapat difasilitasi, misal pelatihan dalam peningkatan kualitas olahan pangan atau kemasan produk. Sedangkan bila disinergikan dengan dodolan kampung maka produk dawet nila dan teh kambucha akan dapat menjadi salah satu ciri khas dari Jogoyudan dan menjadi brand kampung. Oleh karena itu padu padan antara gandeng gendong, Doit Kampung dan Dodolan Kampung sangat diperlukan. Bagaimana masyarakat dan OPD bisa saling bekerjasama meramu dan merumuskan strategi terbaik untuk keberlangsungan UMKM di wilayah melalui berbagai konsep dan program yang kita susun bersama. Selain itu dapat pula memanfaatkan Jogja Smart Service/JSS yang didalamnya ada konten dodolan dan nglarisi. Harapan kami berbagai upaya tersebut mampu menaikkan pendapatan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan di Kota Yogyakarta.

Silaturahmi berlangsung akrab dalam suasana non formal dimana antara masyarakat dengan wakil walikota dan OPD saling membaur tanpa sekat dan masyarakat pun bisa menyampaikan berbagai permasalahan yang muncul di kesehariannya dalam menggeluti usaha produk olahan pangan, yang langsung mendapatkan tanggapan dan solusi. (ant)