Tebar benih lele cendol, entaskan kemiskinan

Selasa, 16 Juli 2019 bertempat di RW 9 Kelurahan Pandeyan, kelompok budidaya ikan lele yang tergabung dalam kelompok Lele Mino, Gambir Mino dan karya Mino melakukan panen lele dan penebaran benih lele cendol. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Walikota Yogyakarta, DPRD DIY , Dinas Perikanan dan Kelautab DIY, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Camat Umbulharjo, Muspika, Lurah Pandeyan dan berbagai OPD serta tokoh masyarakat baik dari asosiasi LPMK Kota Yogyaklarta maupun RT, RW setempat. Lele yang dipanen merupakan hasil budidaya dengan konsep kolam bulat, yang mana kelompok budidaya lele tersebut memperoleh bantuan dan binaan dari Dinas Perikanan dan Kelautan DIY pada tahun 2018 yang lalu. Menurut Heri Sulistyo dari Dinas Perikanan dan kelautan DIY, bahwa dewasa ini program peningkatan produksi melalui budidaya masih mendominasi program guna mengejar target terpenuhinya pasar ikan konsumsi di DIY. Berbagai usaha melalui pengembangan teknologi tepat guna telah memberikan ruang bagi masyarakat kota untuk bisa melakukan budidaya lele di lahan sempit dengan model kolam bulat. Dengan konsep ini budidaya lele cukup dilakukan dalam jangka waktu 60-70 hari sudah bisa panen lele. Sementara menurut Tri Mulyadi, pendamping peternak lele bahwa paket bantuan dari Dinas Perikanan dan Kelautan DIY masing-masing kelompok 7 kolam bulat dengan diameter 3 meter dan tinggi 1 meter dengan diisi 1050 benih per kolam, dengan teori satu kilo pakan menghasilkan 0,8 kg daging lele setelah dikurangi limbah. Dengan asumsi itu maka panen kali ini bisa mencapai sekitar 5,5 Kuintal dari tujuh kolam bulat di kelompok ini. Dengan biaya pokok produksi sekitar Rp.13 ribu /kg dan harga jual berkisar antara  Rp.17 ribu – Rp. 20 ribu/kg maka akan ada selisih antara biaya dengan harga jual yang merupakan keuntungan dari budidaya lele. Harapan kami dari keuntungan tersebut akan menarik minat masyarakat Kota Yogyakarta untuk melakukan budidaya ikan lele, toh dengan berbagai kemajuan teknologi luas lahan sudah bukan hambatan, yang diperlukan oleh peternak adalah kemauan atau niat dan ketelatenan dalam pemeliharaan, soal bibit, pakan dan pasar serahkan pada ahlinya yang akan mendampingi para peternak dalam  budidaya lele. 

Dalam kesempatan itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dengan didampingi anggota DPRD DIY/RB. Dwi Wahyu, Dinas Perikanan dan Kelautan DIY, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta serta Camat Umbulharjo melakukan pelepasan bibit lele cendol untuk dibudidayakan pada dua kolam bulat masing-masing kolam ditebari 1000 bibit. Selain itu juga diserahkan paket bantuan pendukung budidaya lele cendol berupa pakan lele, pro aquatik dan pre biotik. Menurut Heroe Poerwadi konsep budidaya lele cendol merupakan upaya Pemkot memenuhi kebutuhan suplay lele di pasaran sekaligus menumbuhkan unit usaha masyarakat yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Unit usaha dari rantai dagang budi daya lele yang bisa dilakukan masyarakat seperti : sebagai peternak lele, yang membeli bibit dan memelihara serta seta menjual pada saat panen, sebagai pedagang lele yang membeli lele dari peternak untuk dijual pada konsumen, sebagai pelaku usaha makanan olahan yang berbahan baku lele. Melihat berbagai potensi usaha tersebut Pemkot berharap melalui lele cendol bisa menggerakkan ekonomi masyarakat melalui UMKM yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Selanjutnya dari UMKM yang berkembang akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat yang berujung pada kesejahteraan dan berkurangnya angka kemiskinan di Kota Yogyakarta.  (ant)