Sulap Sampah Jadi Lampion Warnai Lomba Lingkungan Hidup

 

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta menyelenggarakan Lomba untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup pada Senin, (22/7/2019) dengan mengambil tema “Biru Langitku, Hijau Bumiku”.

Digelar di Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta. Sederet lomba mengisi acara peringatan ini, yakni lomba Puisi Lingkungan yang diikuti oleh kelompok pelajar SD di Kota Yogyakarta, lomba Melukis, yang diikuti oleh kelompok siswa-siswi SD. Di dalam lomba ini para peserta bersaing dalam hal kreativitas menggambar alam sekitar.

Lomba yang ketiga adalah lomba Membuat Lampion dari Limbah Plastik, dengan peserta kelompok siswa-siswi SMP. Dengan rentang waktu 3 jam, para peserta berlomba membuat lampion dengan memanfaatkan limbah plastik.

Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Very Tri Jatmiko mengatakan, tujuan dilaksanakannya berbagai perlombaan tersebut sebagai langkah awal menanamkan rasa cinta anak kepada lingkungan sejak dini.

“Diharapkan dengan pelaksanaan kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sejak dini. Mulai dari Sekolah Dasar, karena melestarikan lingkungan hidup ini bukan saja tanggung jawab pemerintah tapi tanggung jawab dari semua pihak termasuk pelaku usaha,” ujar Very.

Jika sejak dini kecintaan anak  terhadap lingkungan sudah kita tanamkan, sambungnya tentunya dimasa yang akan datang  akan tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.

Dengan diadakannya Peringatan Hari Lingkungan Hidup ini diharapkan timbul kesadaran bagi masyarakat Kota Yogyakarta untuk  peduli lingkungan.

 “Mari kita bersama-sama sebarkan vius kepada semua orang untuk lebih mencintai lingkungan mulai dari anak-anak usia dini sampai dengan pelaku usaha,” ujarnya.

Pihaknya juga menekankan bahwa kegiatan ini juga salah satu upaya yang dilakakukan Pemerintah Kota Yogyakarta membangun literasi lingkungan hidup masyarakat, mengkampanyekan kesadaran lingkungan terutama di  lingkungan sekolah dengan program sekolah adiwiyata.

Very menilai jika program sekolah berwawasan lingkungan sekolah adiwiyata harus melibatkan seluruh warga sekolah. Ia pun menandaskan bahwa sekolah di Kota Yogyakarta terus didorong untuk meningkatkan kualitas pengelolaan bank sampah.

“Salah satunya yakni dengan mengolah sampah tersebut menjadi barang yang berguna, kami lombakan membuat kampion dari bahan sampah plastik,” paparnya.

Membangun bank sampah di lingkungan sekolah dinila sangat efektif untuk memberikan edukasi sejak dini tentang bagaimana mengelola sampah, mulai dari pemilahan hingga pengolahan.

“Hingga sekarang kami mencatat sudah ada 85 sekolah adiwiyata di Kota Yogyakarta dari tingkat SD sampai dengan SMA,” ucap Very. (Vina amelia)