Hadapi Revolusi Industri 4.0, Koperasi diharapkan Mampu Beradaptasi

 

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi berharap koperasi di Kota Yogyakarta mampu beradaptasi di tengah pesatnya perkembangan teknologi terutama di dunia bisnis keuangan saat ini.

“Dengan dimulainya era revolusi industri 4.0, tantangan baru yang dihadapi perkoperasian di Indonesia terasa semakin kompleks dan rumit,” ucapnya saat membuka Pada Workshop Dalam Rangka Hari Koperasi Ke-72 di Ruang Bima Balaikota, Sabtu (20/7/2019).

Hal itu menurutnya, disebabkan adanya perubahan gaya hidup generasi milenial yang begitu cepat dan tidak menentu (disruptif), akibat perkembangan teknologi informasi, robotik, artifical inteligence, transportasi, dan komunikasi yang sangat pesat. Pola dan gaya hidup generasi milenial bercirikan segala sesuatu yang lebih cepat, mudah, murah, nyaman, dan aman.

“Sehubungan dengan hal tersebut koperasi harus mampu beradaptasi dan bertransformasi dalam menghadapi revolusi industri 4.0,” tandasnya.

Pihaknya menilai perlu sebuah gerakan-gerakan konkrit yang dilakukan oleh koperasi untuk meningkatkan citra Koperasi melalui peningkatan SDM yang kreatif dan inovatif, inovasi produk dan peningkatan pelayanan kepada anggota dan masyarakat.

“Rebranding Koperasi sangat penting dilakukan sebagai bentuk kesungguhan Koperasi agar mampu meningkatkan eksistensinya,” imbuhnya.

Hal itu, kata Heroe bisa diwujdukan dengan beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh koperasi diantaranya, Koperasi harus menjadi daya tarik kaum millennial, sebab secara kuantitatif pada 2019 jumlah kaum millennial diproyeksikan sebanyak 23,77 % dari total populasi Indonesia, sehingga diharapkan jumlah ini mempunyai minat dan ketertarikan menjadi anggota serta mau memajukan Koperasi.

“Kemudian, Pemanfaatan teknologi dan informasi dalam menjalankan usaha, pengembangan inovasi produk dan pelayanan Koperasi.

Berbagai bentuk Koperasi dapat diarahkan untuk pelayanan-pelayanan berbasis online atau marketplace Koperasi. Ada berbagai bentul layanan digital yang dapat dimanfaatkan oleh Koperasi diantaranya website, media sosial (whatsApp, Instagram, Facebook dan lain sebagainya), pendaftaran online dan berbagai bentuk layanan digital lainnya.

“Dengan dua hal tersebut kita semua berharap Koperasi dapat menjadi lembaga yang inovatif, kreatif dan diminati masyarakat luas dari berbagai golongan baik orang tua maupun kaum milenial serta mampu meningkatkan daya tawar Koperasi,” jelas Heroe. (Wis/Tam)