Kelurahan Cokrodiningratan Masuk 5 Besar Lomba Kelurahan Tingkat Regional

Kelurahan Cokrodingratan berhasil maju di tingkat regional Jawa Bali dalam ajang lomba kelurahan Nasional. Cokrodiningratan menjadi wakil DIY  karena dinilai berhasil memberikan beragam inovasi pelayanan publik.

“Kelurahan Cokrodiningratan memang memliki sederet inovasi yang berhasil memberikan kemudahan pelayanan bagi warganya,” ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat menerima tim Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (Epdeskel) Tingkat Regional Jawa Bali, Selasa  (23/7/2019) pagi di Kantor Kelurahan Cokrodiningratan.

Ia menjelaskan, diantara inovasi yang berhasil digagas yakni Cokro Juara, Kelambu (Kelas Kaum Ibu) yakni ibu ibu yang hamil diberikan bimbingan dan konsultasi sehingga terjaga bayinya.

“Kemudian dilanjutkan dengan program masuk 1 keluar 5 . mereka sejak kehamilan bulan pertama melaporkan pak lurah sudah menyiapkan KIA, KK baru, Akte kelahiran, KMS dan buku KIA,” imbuh Heroe.

Dan yang terbaru adalah Pramu Nawolo Loyo, yakni merupakan program Pemerintah Kota melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang memberikan kemudahan pelayanan pengurusan dokumen terhadap anggota keluarga yang baru saja meninggal dunia.

Dengan Program ini, Warga tidak harus kesulitan mengurus dokumen kematian anggota keluargannya sendiri karena akan dibantu Kader Masyarakat Tertib Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA).

Oleh karena itu, Kelurahan sebagai lini terdepan pemerintah harus mampu memberikan pelayanan yang profesional dengan sistem dan prosedur yang transparan dan terpadu,” imbuhnya.

Selain itu Ia menambhakan, Kelurahan juga dituntut untuk mampu mengajak dan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam setiap upaya pembangunan.

“Karena Kelurahan merupakan instansi yang mempunyai peran cukup strategis dalam upaya pemberdayaan dan transformasi sosial mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera,” sambungnya.

Ia berharap berbagai program dan inovasi dapat menjadi pertimbangan bagi Tim Penilai untuk memberikan nilai terbaik atas segala upaya dan kerja keras yang telah dilakukan oleh masyarakat dan aparatur Kelurahan Cokrodiningratan.     

Dalam kesempatan yang sama Ketua Tim penilaian Tingkar Regional Kiki Sukirno mengatakan, kegiatan dilakukan untuk mengevaluasi tingkat perkembangan desa yang dilihat dalam tiga aspek, diantaranya aspek pemerintahan, kewilayahan dan kemasyarakatan sesuai Permendagri Nomor 81 Tahun 2015.

"Kami sudah menetapkan Kelurahan Cokrodiningratan ini sebagai salah satu yang masuk lima besar untuk regional Jawa Bali," ucapnya.

Ia juga menekankan lima hal yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Desa dalam lomba tersebut, yaitu tata kelola Pemerintahan Desa yang ditentukan oleh interaksi masyarakat desa melalui koreksi, saran, masukan, tanggapan (KSMT), Inovasi desa, pengembangan wilayah dan potensi unggulan desa, pemberdayaan dan peningkatan kapasitas modal manusia serta perekonomian melalui usaha khas desa di Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

 "Ada beberapa hal yang harus ditekankan dalam penilaian seperti interaksi masyarakatnya seperti apa, pemberdayaan modal manusia dan usaha khas desa nya seperti apa, dan lain-lain," imbuhnya.

Sementara itu Lurah Cokrodiningratan Narotama menuturkan, Kelurahan yang ia gawangi saat ini memiliki sederet inovasi diantaranya Sekolah Sungai, Pembuatan Briket Arang, Program Gamis (Gerakan Mari Infaq dan Shodaqoh), Pendirian Gondes (Gondolayu Departemen Store) dan Program Kelambu (Kelasnya Kaum Ibu).

Ia berharap lomba ini menjadi pemicu semangat Kelurahan Cokrodiningratan untuk terus melakukan inovasi untuk masyarakat. (Tam)