Tanam sayur, buah dan ternak lele untuk kemandirian pangan

Kampung Pandeyan merupakan salah satu dari tujuh kampung di Kelurahan Pandeyan tidak mau kalah dengan Kampung Gambiran yang telah melakukan budidaya lele cendol. Di Kampung Pandeyan di RW 05 ada kelompok bdidaya ikan lele yang bernama Lima Mina. Pada hari Juma’at sore, 26 Juli 2019 Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi melakukan tebar bibit lele cendol di empat kolam. Kolam lele yang terbuat dari buis beton dengan diameter 80cm yang diberi pipa pembuangan limbah. Dalam satu kolam direncanakan akan ditabur lele sejumlah 1050 ekor dan juga diberi pakan lele, pro aquatik dan pre biotik.  Setelah melakukan tebar benih dilanjutkan acara sambung rasa dalam bentuk dialog dengan dipandu oleh Lurah Pandeyan. Sambung rasa yang diikuti oleh lima puluhan warga dan. Wakil Walikota Yogyakarta yang didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Camat Umbulharjo, Polsek, Koramil, Lurah Pandeyan dan OPD berlangsung serius namun santai. Suhardiman, salah satu warga anggota lima mina, mengajukan permohonan agar selain budidaya lele kampung Pandeyan juga difasilitasi untuk budidaya sayur dan buah baik dalam bentuk lorong hijau maupun pemanfaatan lahan kosong. Harapannya melalui kombinasi budidaya lele dan penanaman sayur-buah maka aktifitas dan kreatifitas warga Pandeyan akan semakin optimal. Menaggapi hal tersebut Heroe Poerwadi menjelaskan, bahwa beberapa hari yang lalu telah melaksanakan panen buah dan sayur di Kampung Badran, berbagai sayur dan buah dengan kualitas super dihasilkan dari halaman warga dan lorong kampung. Hasil panen tersebut telah mampu meningkatkan pendapatan warga Badran. Demikian juga di Kampung Gambiran juga telah dilaksanakan panen ikan lele dari tujuh kolam bulat. Dengan harga jual berkisar antara 18 ribu sampai 20 ribu maka budidaya lele juga menjanjikan untuk digeluti dan berhasil meningkatkan kesejahteraan  warga.  Terkait dengan kombinasi budidaya lele dengan sayur-buah maka telah dilaksanakan di Gedong Kiwo, kombinasi itu bisa menjadi lebih efektif dimana air buangan dari kolam lele bisa dimanfaatkan untuk pupuk bagi tanaman dan sayur, terlebih apabila dikombinasi dengan tabulapot maka akan lebih maksimal yang diperolehnya. Sehubungan dengan itu jika warga akan mengkombinasikan budidaya lele dengan sayur-buah maka bisa berkomunikasi dengan Pak Lurah agar memperoleh fasilitasi dari program Kelurahan.

Harapan kami jika warga kampung di Kota Yogyakarta menanam sayur-buah dan melakukan budidaya lele maka Kota Yogyakarta dapat memenuhi kebutuhan Sayur,buah dan lele secara mandiri. Untuk itu diperlukan kebijakan dan strategi yang dilakukan secara bersama antara Pemkot dengan Masyarakat yang bergotong royong, saling membantu dan bersinergi satu sama lainnya. Kami optimis bahwa program ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan warga melalui peningkatan pendapatan dan pengentasan kemiskinan. Sementara kalau dilihat dari sisi inflasi yang salah satu poinnya adalah makan/kebutuhasn pokok maka dengan mandiri sayur,buah dan lele akan mampu menekan inflasi di Kota Yogyakarta. Mudah-mudahan apa yang kita upayakan menginspirasi warga lainnya untuk bersama mewujudkan Kota Yogya sebagai Kota Mandiri Pangan melalui Sayur, Buah dan Lele. (ant)