Pembuat Topeng Dari Koran Bekas Raih Kalpataru

Atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Kota Yogya, Sardiman, warga Tegal Kemuning, Kelurahan Tegalpanggung, Kecamatan Danurejan berhasil meraih Penghargaan Kalpataru Tingkat Kota Yogya kategori Perintis Lingkungan.

Untuk diketahui, Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup Kota Yogya

Pembuat topeng dari bahan dasar koran bekas ini dinilai berhasil merintis pengembangan sekaligus melestarikan fungsi lingkungan hidup secara luar biasa. Selain itu, aktivitas tersebut merupakan kegiatan yang baru bagi daerah atau kawasan Tegalpanggung.

Ditemui usai menerima penghargaan, Ia menuturkan jika inovasinya tersebut datang ketika Ia melihat begitu banyak koran bekas yang berserakan yang ada dikampungnya.

Berangkat dari kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan maka Ia memutar otak bagaimana memanfaatkan limbah tersebut agar tidak mencemari lingkungan

Dari perenungan yang Ia lakukan, maka Ia berinovasi untuk memanfaatkan limbah tersebut dan disulapnya menjadi Topeng dengan cara mendaur ulang koran bekas.

 “Saya membuat Topeng koran bekas ini karena dilatari keprihatinan saya melihat banyaknya koran bekas yang kerap mengotori pekarangan” katanya

Menurutnya limbah koran bekas merupakan fenomena sosial yang perlu mendapat perhatian dari siapapun mengingat material tersebut sulit terurai. “Setiap orang khususnya yang tinggal di perkotaan setiap hari hampir bisa dipastikan berkontribusi pada penambahan sampah plastik” ujarnya di Taman Bakung, Selasa (30/7/2019)

Sementara itu Lurah Tegalpanggung, Desy Indriastuti menuturkan, Sardiman merupakan salah satu tokoh masyarakat yang sangat peduli lingkungan.

“Beliau sangat memperhatikan lingkungan sekitarnya, bahkan aktif menjadi salah satu pengurus Bank Sampah di wilayahnya. Keahlian dalam pengolahan limbah tersebut sangat mendukung pelestarian lingkungan, mengingat limbah koran bekas merupakan salah satu jenis limbah yang sangat sulit diurai alam,” katanya. (Han)