Wawali Ajak Baznas dan Lembaga Islam Kota Sukseskan Program Gandeng Gendong

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengajak Baznas dan Lembaga Islam Kota Yogyakarta untuk bergandengan tangan dan berkolaborasi melalui Program Gandeng Gendong. Hal tersebut disampaikan Heroe pada kegiatan FGD Peran Organisasi Pengelola Zakat dan Lembaga Agama Islam dalam Mendukung Program Gandeng Gendong di Gedung DPD RI DIY, Kamis (8/8/2019).

Heoroe mengatakan, zakat memiliki peranan strategis dalam mendukung program perentasan kemiskinan dan pembangunan ekonomi. Pengembangan zakat yang bersifat produktif, dapat dilakukan salah satunya dengan menjadikan zakat sebagai modal usaha bagi penerimanya.

“Pembiayaan ini dimaksudkan agar mustahik dapat menjalankan atau membiayai kehidupannya secara konsisten sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat dan angka kemiskinan akan berkurang.”, tutur Heoroe.

Program Gandeng Gendong sendiri, lanjut Heoroe, merupakan salah satu upaya yang dicetuskan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta untuk dapat meraih sinergi antara 5 (lima) elemen dalam menanggulangi kemiskinan, meningkatkan keberdayaan masyarakat, serta mengatasi berbagai masalah dan tantangan perkotaan secara efektif dan tepat sasaran. Kelima elemen tersebut yaitu Kota, Korporasi, Kampus, Kampung, dan Komunitas.

Lebih lanjut, Heoroe menekankan bahwa Program Gandeng Gendong bukanlah gerakan belas kasih melainkan gerakan membangun kekuatan atau pemberdayaan. Gandeng Gendong menciptakan aliansi dengan membangun hubungan antara yang lemah dan yang kuat. Untuk itu, program ini tidak berhenti pada memberikan sesuatu dan penyaluran dana.

“Gandeng Gendong merupakan  pengembangan semangat gotong royong yang sebenarnya sudah menjadi bagian dalam masyarakat. Gandeng berarti kita ingin menjadikan kekuatan beberapa unsur dalam masyarakat dengan bergandengan. Sedangkan gendong berarti kita mengajak orang yang punya kekuatan lebih untuk menggendong/ membimbing masyarakat lain.”, tegas Heoroe.

Beberapa upaya yang sedang dilakukan Pemkot Jogja untuk mewujudkan pemerataan pendapatan adalah dengan berkoordinasi dengan OPD agar mempunyai daerah binaan dan memperbanyak kelompok masyarakat untuk bergabung dengan Gandeng Gendong.

“Selama ini dinamika masing-masing kelurahan berbeda-beda. Ada kelurahan yang cepat mengakses Gandeng Gendong, ada juga yang kurang. Untuk itu, sekarang ini kami ingin membuat setidaknya dalam satu kelurahan terdapat 3 sampai 4 kelompok yang dapat mengakses Gandeng Gendong. Sehingga nantinya,  pendapatan akan lebih merata.”, ungkap Heroe.

Seiring dengan itu, Ketua Baznas Kota Yogyakarta, Syamsul Azhari mengatakan, program Gandeng Gendong sejalan dengan nilai-nilai luhur dalam ajaran agama Islam terutama dalam perintah menunaikan zakat, infaq, dan sedekah. Zakat dan Gandeng Gendong sama-sama mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan.

“Disini, tugas pokok amil adalah mengelola zakat, infaq, sedekah, dan dana sosial keagamaan yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat baik lahir maupun batin, serta penanggulangan kemiskinan.”, kata Syamsul.

Diharapkan, dengan adanya FGD ini dapat memperkuat silahturahmi dan menjalin sinergi antara Pemkot Yogyakarta dengan Organisasi Pengelola Zakat dan Pimpinan Lembaga Agama Islam se-Kota Yogyakarta serta meningkatkan peran Organisasi Pengelola Zakat dan Pimpinan Lembaga Agama Islam dalam mendukung Program Gandeng Gendong. (alr)