Ikhlas dan berkomitmen menuju SDM unggul

Minggu, 11 Agustus 2019 Umat Islam menggelar ibadah Sholat Idul Adha, di berbagai tempat, seperti ; lapangan, halaman dan Masjid. Demikian juga di Tegalrejo dimana salah satu tempat yang dipergunakan untuk menunaikan sholat Idhul Adha adalah halaman kantor Perwakilan BPK DIY, jalan HOS Cokroaminoto, Yogyakarta. Bertindak sebagai khotib adalah Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Dalam tausiyah yang disampaikannya, bahwa Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS telah memberikan suri tauladan  sebagai hamba yang menerima wahyu Alloh SWT untuk berkorban. Dimana Nabi Ibrahim AS dalam wahyu tersebut diperintahkan untuk  mengorbankan putranya Nabi Ismail AS. Sebagai hamba Alloh dengan tulus ikhlas dan komitmen melaksanakan perintah Alloh SWT. Berangkat dari kisah tersebut dapatlah kita petik hikmah bahwa dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita ikhlas dalam menjalani kehidupan dan bersyukur atas semua nikmat dan karunia yang Alloh SWT berikan, sedangkan sikap komitmen kita wujudkan melalui kewajiban-kewajiban yang harus kita laksanakan baik kewajiban terhadap Alloh SWT dalam beribadah secara vertikal maupun kewajiban terhadap sesama manusia dalam beribadah secara horisontal.  

Lebih lanjut Haryadi Suyuti menjelaskan, kedua ibadah baik ibadah vertikal yang biasa disebut hablu min Alloh dan  ibadah horizontal atau hablu minnas merupakan bentuk taqwa seorang hamba terhadap sang pencipta Alloh SWT. Dengan demikian ketaqwaan seseorang secara bathin dapat dilihat melalui komitmennya terhadap perintah Alloh SWT yang dimanifestasikan dalam rasa cinta, tulus, ikhlas dalam menjalankan  ibadah sehari-hari dan secara lahir dapat dilihat dalam bentuk sholat, puasa, zakat dll. Dari hablu min Alloh tersebut dapat berkembang menjadi hablu minnas ketika seeorang sholat berjamaah di Masjid maka akan lahir kebersamaan dimana satu sama lain saling membutuhkan, saling terkait sebagai hubungan sosial antar manusia seperti adanya imam yang membutuhkan makmum, adanya alas sholat yang butuh ditata dan dibersihkan, adanya tempat wudhu yang butuh dibersihkan. Demikian juga dalam zakat dimana ada yang membayar zakat dan ada yang menerima zakat.  

Dari ibadah yang kita laksanakan baik ibadah kurban maupun ibadah harian dapatlah ditarik benang merahnya bahwa dalam semua aspek kehidupan hendaknya didasari rasa tulus ikhlas dan menjunjung tinggi komitmen, rasa tulus  ikhlas dalam menjalani profesi disertai komitmen untuk memberikan terbaik, yang secara vertikal pada Alloh SWT dan secara horizontal tehadap sesama umat manusia. Dengan ketaqwaan tersebut maka kita menjadi umat manusia unggul yang berdaya saing, karena memiliki sikap profesional dalam berkarya dan bermanfaat bagi sesama. Mudah-mudahan Alloh SWT meridhoi amal ibadah kita dan menjadikan kita hamba-Nya yanmg senantiasa bersyukur dan ikhlas. Amin. (ant)