Ratusan Warga Ikuti Jalan Sehat Setu Paingan Kampung Taman Patehan

Bertepatan dengan hari HUT Kemerdekaan RI Ke-74 serta hari kelahiran (weton) Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yakni Sabtu Pahing (Setu Pahing), Kampung Taman RT 37 dan 38 RW 09, Kelurahan Patehan, Kecamatan Keraton Kota Yogyakarta, menggelar jalan sehat sekaligus menyambut HUT Kemerdekaan RI Ke-74, Minggu (18/7). Acara yang diadakan oleh Paguyuban Setu Paingan konsisten menghadirkan Gelar budaya dengan mengenakan Kaos Lukis Batik Tamansari setiap tahunnya.

Kegiatan ini diadakan setiap Sabtu Pahing dan berhasil menarik minat warga Kota Yogyakarta, khususnya di wilayah Kampung Taman. Antusiasme masyarakat sekitar untuk meramaikan acara sangatlah tinggi. Terbukti dengan ratusan warga yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Selain itu, sejumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dinamakan Sanggar Kalpika juga ikut berpartisipasi. Menariknya tamu undangan melihat secara langsung hasil karya Sanggar Kalpika dengan Batik Tamansari yang sudah berdiri sejak 1974.

Menurut RW 09 Kampung Taman, Sutanti Triharso yang juga merupakan salah satu pengurus Sanggar Kalpika berharap berharap kedepannya akan diadakan “Gelar Budaya Bhineka 09” agar minat masyarakat dan wisatawan untuk datang ke Kampung Taman semakin meningkat.

“Diharapkan untuk event ini  lebih meriah lagi kedepannya, dengan Gelar Budaya yang akan kita selenggarakan khusus di wilayah Kampung Taman,” ungkapnya.

Selain itu, Setu Paingan menurut Harsoni Pramutanto ketua panitia Jalan Sehat Setu Paingan mengatakan , area sumur gemuling ini khusus di pilih karena dahulu merupakan tradisi unik yang dimiliki Kampung Taman dengan menggunakan kaos lukis khas Batik Tamansari yang bercorakkan abstrak.

“Kegiatan ini khsus di buat dengan menggunakan kaos lukis batik khas tamansari yang  digunakan sepanjang acara berlangsung demi menarik perhatian masyarakat sekitar dan pawa wisatawan yang berkunjung ke Tamansari,” ungkapnya.

Batik khas Tamansari ini menggunakan pewarna batik yang sering digunakan para pebatik lainnya. Bedanya adalah warna yang mencolok serta motif yang berbagai macam dengan corak abstrak yang digambarkan kedalam kaos serta lukisan.

Jalan sehat setu paingan ini, Start dari Kampung Taman yakni di cakruk lawas kebarat dan ambil kiri kearah jalan butulan sebelah timur pojok beteng, lalu kearah timur ke arah plengkung gading, dan ikuti ke utara setengah lingkaran di alun-alun kidul lalu ke arah jalan ngadisuryan dan kearah tama sari dilanjut kearah ke pertigaan sompilan, lalu kearah pasar ngasem dan mengikuti jalan dan finis di cakrut Kampung Taman Patehan.

Kampung taman sejak dulu adalah pengrajin batik. Berkaitan dengan acara HUT KemerdekaanRI Ke-74 Jalan Sehat Setu Paingan ini adalah acara puncak. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berharap kegiatan seperti ini dapat bersaing di era modern dan dilestarikan oleh warga Kampung Taman RW 09 dan di wilayah Kelurahan Patehan.

“Diharapkan kegiatan seperti ini dapat bersaing dengan era masyarakat kekinian dengan faktor ini menjadi salah satu latar belakang pemunculan kembali tradisi lama yang memang layak dipertahankan dan dilestarikan,” ungkapnya. (Hes)