Pemerintah Kota Yogyakarta akan terus mengoptimalkan pemberdayaan kampung dengan menggali potensi dan mengembangkannya melalui program gandeng gendong dan Dodolan Kampung.

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyebut, Progres program gandeng gendong selama ini sangat baik meski masih perlu langkah optimalisasi di sejumlah wilayah.

“Untuk mencapai hasil yang maksimal, langkah yang akan dilakukan adalah memetakan potensi yang ada di setiap wilayah,” ucap Heroe saat FGD pemberdayaan kampung di Latar Srawung Karangwaru hari ini, (19/8/2019).

Hal tersebut menurutnya perlu dilakukan untuk melihat masalah yang dihadapi di setiap wilayah. Karena, lanjutnya, setiap wilayah tentu memiliki masalah yang tidak sama sehingga dibutuhkan pemertaan untuk mendapatkan solusi yang tepat.

“Ada kelurahan yang memang sudah maju, namun kita tidak menutup mata juga bahwa ada kelurahan yang belum bisa memaksimalkan potensinya. Akan kita kaji apa masalah yang dihadapi,” ujarnya.

Pihaknya juga meminta setiap wilayah untuk bisa saling melakukan kerjasama sekaligus integrasi kebijakan. Hal tersebut menurutnya lebih efektif, sehingga semua wilayah bisa maju bersama.

“Kami mendorong agar Kelurahan yang sudah mampu maju bisa menggandeng kelurahan lain untuk memaksimalkan potensinya,” imbuh Heroe.

Selain itu, untuk menunjang program gandeng-gendong Pihaknya juga akan memaksimalkan peran program Do It Kampung.

“Dana di kelurahan tersebut akan dimanfaatakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar, seperti kesehatan dan pengentasan kemiskinan, juga untuk menyelesaikan masalah di masyarakat dan juga pemberdayaan.

Dalam kesempatan itu juga, Ketua Asosiasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPMK) Kota Yogyakarta Haryanto mengaku, banyak potensi di wilayah yang belum bisa dikembangkan secara maksimal.

“Pemberdayaan kampung melalui program Dodolan Kampung saat ini baru mencapai 21 kelurahan dari total 45 kelurahan sejak akhir 2018 lalu,” urainya.

Meski begitu, Haryanto optimis bahwa program dodolan kampung akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di bidang perekonomian. (Tam)