ASN pembelajar, untuk Jogja Corpu

Kemajuan tekonologi informasi yang ditandai dengan hadirnya teknologi web 4.0 telah memunculkan perubahan baik internal maupun eksternal organisasi. Setiap organisasi dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan dan tantangan yang muncul. Kondisi tersebut membuat organisasi harus menyiapkan sumber daya manusia yang handal yang  mampu bertahan dan menyesuaikan terhadap berbagai perubahan dan tantangan yang muncul dihadapannya. Bagian Organisasi Sekda Kota Yogyakarta menangkap perubahan dan tantangan yang muncul, dimana kecepatan dalam memberikan layanan public dan informasi serta ketepatan tindakan dalam mengantisipasi setiap permasalahan yang muncul di birokrasi memerlukan tatakelola dan mindset baru bagi ASN. Untuk itulah Bagian Organisasi Sekda Kota Yogyakarta menggelar Workshop “ Menggapai World Class Bureaucracy melalui ASN Corpu”, pada Jumat pagi, 23 Agustus 2019 di Royal Darmo Hotel. Kabag. Organisasi Sekda Kota Yogyakarta, Sarwanto dalam laporannya menyampaikan, dewasa ini penggunaan ASN CORPU/CORPORATE UNIVERSITY telah banyak dilakukan di lingkungan ASN/ Aparatur Sipil Negara. Melalui konsep tersebut Lembaga diklat ditempatkan sebagai entitas pengelola pengembangan SDM yang merupakan bagian integral dari proses talent manajemen. Dimana didalamnya mencakup tata kelola strategis sumber daya manusia, strategi pembelajaran berkelanjutan (learning development), operasional SDM, serta optimalisasi fungsi diklat teknis. Harapan kami melalui workshop ini akan menempatkan SDM disetiap OPD sebagai asset, yang dikembangkan menjadi ASN pembelajar, ASN unggul  yang memiliki kemampuan bersaing dan beradaptasi dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan.

Dalam sambutannya Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menegaskan bahwa dalam proses Corporate University diperlukan pemahaman akan apa yang dikerjakan, apa yang menjadi masalah,  apa solusinya, dan target seperti apa yang hendak dicapai. Dari situ maka perilaku copy paste program sudah tidak bisa dilakukan lagi, karena kita dituntut untuk bekerja dan menyelesaikan permasalahan yang ada  melalui serangkaian program kerja. Sebagaimana kita tahu bahwa program Gandeng gendong lahir untuk menjawab tantangan kemiskinan di Kota Yogyakarta, dimana keluarga miskin yang memiliki usaha butuh tambahan ketrampilan, butuh mitra usaha yang bisa membantu memasarkan produknya, bisa membantu meningkatkan kualitas produknya. Disini Pemkot hadir dengan solusi membeli produk olahan pangan dari komunitas di kampung yang di dalamnya ada keluarga miskin. Selain membeli Pemkot juga menggandeng kampus untuk melakukan riset bagaimana mencari langkah strategisnya, menggandeng dunia usaha untuk membantu meningkatkan kualitas produk dan memasarkan produk. Dari rangkaian itu kita bisa melihat hasil dimana dulu penghasilan kelompok satu juta per bulan kini ada kelompok yang bisa mencapai omzet puluhan juta perbulan. Meski program ini sudah berjalan namun selalu kita evaluasi secara berkala agar bisa diukur angka keberhasilannya dan ditemukan kendala atau permasalahan yang muncul untuk dicarikan solusi pada setiap tahapan. Berangkat dari hal itu maka untuk membangun SDM unggul diperlukan langkah strategis dari hulu sampai hilir, dari kapasitas ASN, penempatan ASN hingga pembekalan yang harus diberikan agar tepat dan sesuai dengan jenjang dan posisi strategis yang diembannya. Mudah-mudahan melalui workshop ini kita bisa membangun kesadran bersama akan pentingnya ASN sebagai asset, yang satu sama lain harus terintegrasi menjadi satu kesatuan dalam sebuah organisasi yang terhubung ke-organisasi yang lain dalam satu kesatuan organisasi di pemerintah Kota Yogyakarta dalam konsep Jogja Corpu.

Sementara narasumber workshop, Agus Sudrajat, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN, Lembaga Administrasi Negara menjelaskan, ASN CORPU merupakan entitas kegiatan pengembangan kompetensi ASN yang berperan sebagai sarana strategis untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional dalam bentuk penanganan isu-isu strategis melalui proses pembelajaran tematik dan terintegrasi. Untuk menuju JOGJA CORPU diperlukan 10 langkah strategis dari mulai pembentukan tim hingga pembuatan SOPnya. (ant)