Melalui Padat Karya, Kotabaru Sulap Pembuangan Sampah Jadi Jalan Inspeksi

 

Suasana kumuh di sepanjang bantaran sungai code atau tepatnya di sebelah utara jembatan Kleringan Kotabaru kini berubah menjadi jalan inspeksi sepanjang 161 meter.

Lahan yang dulunya sebagai kawasan pembuangan sampah itu kini telah dibangun jalan inspeksi melalui Program Padat Karya 2019. Hasil pembangunan infrastruktur tersebut sangat diapresiasi oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

“Kelurahan Kotabaru memang sedang fokus melakukan pembangunan infrastruktur untuk mendorong kemajuan wilayah,” kata Heroe Poerwadi saat meresmikan hasil padat karya di RW 04 Kelurahan Kotabaru, Selasa (27/8/2019).

Pihaknya berharap pembangunan infrastruktur berupa pembangunan jalan cor blok di Kelurahan Kotabaru mampu mendorong kesejahteraan masyarakat terutama meningkatkan potensi wisata di sepanjang sungai code.

“Ide ini sebenarnya sudah sejak beberapa tahun yang lalu, kita mulai dengan membangun jalan cor blok sepanjang 161 meter,” jelas Heroe.

Meski begitu, Pihaknya berencana untuk melanjutkan pembangunan jalan inspeksi tersebut dari bawah jembatan kleringan hingga tembus jembatan gondolayu.

Heroe berharap dengan dibangunnya jalan inspeksi di sepanjangan sungai code ini bisa menjadi pemantik potensi wisata di kawasan itu. Terutama wisata susur sungai yang menurutnya sangat digandrungi turis mancanegara.

“Kawasan ini tentu bisa dikembangkan menjadi obyek wisata susur sungai, wisatawan mancanegara justru sangat tertarik. Mereka ingin melihat sungai dan kehidupan warga di sekitarnya,” ucapnya.

Dan yang paling penting dari program ini menurut Heroe adalah kekompakan warga untuk bersama-sama membangun wilayahnya. Heroe pun mengapresiasi sejumlah warga yang telah mengupayakan pembangunan jalan tersebut.

 

Program Padat karya ini, sambung Heroe, merupakan perwujudan Program Gandeng Gendong dalam penataan lingkungan. Tujuan padat karya ini agar uang dapat kembali ke masyarakat.

“Jangan sampai malah membuat proyek tapi orang lain yang didatangkan ke Yogyakarta karena padat karya ini untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat, jadi yang mengerjakan pun seharusnya warga sini,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut Lurah Kotabaru Supardi menambahkan, bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan tempat pembuangan sampah dan kawasan yang penuh dengan semak belukar.

Supardi menyebut, lahan tersebut kini akan digunakan untuk pengembangan UMKM, kuliber dan nantinya juga akan dikembangkan sebagai kawasan wisata sungai oleh warga Kotabaru.

“Kami juga sudah mengajak Karangtaruna untuk bisa ikut mengelola bantaran sungai ini,” imbuhnya.

Berdasarkan data Koperasi UKM Tenaga Kerjas dan Transmigrasi, kegiatan Program Padat Karya tahun 2019 menghabiskan total dana sebesar Rp.516 juta dengan empat paket yakni pembangunan talud sungai winongo sepanjang 40 meter di kelurahan Bener, sementara di kelurahan Prawirodirjan dan Klitren membangun talud sungai code 45 meter. (Tam)