Rapat Koordinasi KOMINDA DIY Dihadiri Wakil Walikota Yogyakarta

Kegiatan Rapat Koordinasi Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) Daerah Istimewa Yogyakarta diikuti oleh Wakil Walikota, Wakil Bupati Sleman, Dinas Pendidikan Dan Olahraga Kota Yogyakarta, serta tokoh masyarakat di Ruang Nakula Hotel Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, pada hari jumat (30/8).

Acara ini bertemakan “Implementasi Perpu no.2 tahun 2017 dan Pencegahan Pergerakan Paham Radikalisme di Lingkungan Kampus serta Pembinaan Mahasiswa dan Pelajar Papua di Wilayah DIY”.

Rapat koordinasi ini ditujukan untuk pendekatam secara persuasif dari warga kota Yogyakarta agar tidak termasuk salah satu sebagai Kota penganiayaan orang papua, bahwa papua akan nyaman berada di Yogya.

Dalam perpu No.2 tahun 2017 ditegaskan bahwa Organisasi Kemasyarakatan yang selanjutnya dibentuk oleh masyarakat bertujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Menurut Brigjen Pol Winston Tommy Watuliu (KABINDA DIY), Informasi yang disampaikan berkaitan dengan pendidikan dalam tingkatan apapun , mengarahkan anak didiknya hormat pada bendera kebangsaan, kiranya dari jajaran Kominda nantinya dapat menyampaikan, memberikan koordinasi kepada semua elemen masyarakat dan warga papua yang berada di DIY, nantinya di informasikan agar kondisi aman, nyaman dan damai.

Ia juga menjelaskan tantangan yang ada di Indonesia ini harus di hadapi bersama, karena dengan bersama berjuang maka tantangan akan segera terselesaikan dibidang apapun. “Suatu Negara besar menjadi super power dalam menghadapi berbagai macam tantangan untuk memperkuat bangsa itu sendiri, teruslah berfikir positif dan hal yang terjadi harus kita doakan, kasih tenaga kita yang memberikan konsep dalam mempererat kesatuan negara,” ungkapnya.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta akan terus mendukung kegiatan positif setiap warga Kota Yogyakarta bahkan mahasiswa Papua yang berada di Kota Yogya untuk saling menghormati dan kesejahteraan bersama.

“Pemerintah mendukung kegiatan positif, sebanyak 34 asrama mahasiswa papua yang ada di Kota Yogyakarta. Memang tidak sedikit masalah di Kota Yogya, perlu adanya penyesuaian bagi mereka ketika di Kota Yogyakarta, perlunya kita paham keadaan mereka, Bukan persoalan politik, kenakalan dan bahkan menjurus pada kriminal, maka dari itu hal ini perlu kita jaga agar persoalan seperti itu tidak terjadi,” ungkapnya.

Heroe Poerwadi menambahkan, perlunya membuat kegiatan dengan tema “Parade Cinta Tanah Air” di setiap sekolah agar para pelajar dapat merasakan dan ikut mencintai tanah air Indonesi. “Mudah-mudahan anak-anak yang ada di DIY dapat nyaman dan dapat mengikuti pendidikan dengan baik. Lebih banyak diikutkan dengan kegiatan untuk saling komunikasi dengan satu dan yang lainnya,” ungkapnya. (Hes)