Kontes Roket Air Diharapkan Bisa Lahirkan Teori Baru

 

Setelah menyelenggarakan ‘Workshop Roket Air dan Roket Berparasut’, rangkaian kegiatan roket air Taman Pintar memasuki puncak acaranya yaitu ‘Kontes Roket Air 2019’ di Stadion Kridosono Yogyakarta, Sabtu (31/8/2019).

Acara yang memasuki tahun penyelenggaraan ke-10 ini dibuka oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

Dalam kesempatan itu Heroe menyebut ajang ini sebagai media bagi para pelajar untuk mengembangkan minat mereka terhadap ilmu sains.

“Bukan hanya meraih juara, namun dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan ketertarikan serta rasa cinta terhadap ilmu sains," ujarnya.

Heroe juga berharap ajang ini bisa memantik pemikiran para peserta sehingga akan memunculkan teori-teori baru yang bisa bermanfaat.

“Sebenarnya justru dari kesalahan-kesalahan yang dihadapi para pelajar bisa memunculkan teori baru,” sebutnya.

Seperti teori keretakan yang diciptakan oleh BJ Habibie, sambungnya, jika para siswa tekun mencatat dan fokus terhadap keanehan yang ada. Penemuan teori baru nantinya pun bisa muncul.

Dalam kesempatan yang sama, kata Kepala Bidang Taman Pintar Kota Yogyakarta Afia Rosdiana menuturkan, Kontes Roket Air 2019 mengaplikasikan kemampuan aerodinamika roket untuk menembak sasaran tembak.

Untuk kategori SMA roket air harus melewati penghalang berupa net terlebih dahulu sebelum mencapai sasaran tembak. Uniknya, peserta diwajibkan membuat sendiri roket yang akan diluncurkan.

“Untuk kategori SMP dari 2 kali kesempatan peluncuran akan dilihat R yang terkecil, sedangkan kategori SMA akan dihitung rata-ratanya dari 2 kali peluncuran,” ucap Afia.

Sehari sebelum kontes, peserta diperkenankan untuk uji coba launcher di lokasi kontes. Sistem pertandingan roket air mode tembak sasaran bertujuan untuk mendapatkan roket air yang meluncur dengan stabilitas yang baik dan tepat pada sasaran yang berjarak 80 meter dari titik peluncuran.

Pihaknya menyebut, untuk tahun ini, tingkat antusiasme sekolah untuk mengikuti cukup tinggi, yaitu meningkat hampir 50% dari tahun sebelumnya. Saat ini sudah tercatat total 409 tim sudah mendaftar, terdiri dari 266 tim siswa SMP dan 143 tim siswa SMA.

“Mereka berasal dari Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Setiap sekolah diperbolehkan mengirimkan lebih dari 1 tim dengan batas maksimal 10 tim,” imbuhnya.

Jumlah peserta dalam satu tim kategori SMP terdiri dari 1 siswa, sedangkan untuk kategori SMA terdiri dari 2 siswa. Setiap tim didampingi oleh guru pendamping.

Pemenang Kontes Roket Air akan diikutsertakan dalam Kontes Tingkat Nasional di Jakarta pada tanggal 27-29 September 2019 dan juga memiliki kesempatan untuk mengikuti kontes serupa Tingkat Internasional di Jepang pada bulan November 2019. (Tam