Tingkatkan Wawasan Hadapi Bencana, Pemkot Gelar Simulasi Bencana

Sirene meraung-raung setelah bencana gempa bumi mengguncang kawasan Mujamuju, tercatat akibat bencana tersebut  2 orang luka berat pendarahan karena tertimpa bangunan dan 1 Ibu hamil segera dilarikan, luka sedang 6 orang, luka ringan 10 orang dan Meninggal Dunia 0.  Evakuasi yang dilakukan berlangsung cepat, lancar dan aman.

Tak lama berselang, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta dibantu warga sekitar menyisir setiap rumah untuk memastikan ruangan telah kosong.

Korban luka-luka segera dilarikan ke RS terdekat dengan ambulance juga kendaraan roda 3, sementara tenda/pos pengungsian sudah berdiri dan truk dapur umum cepat datang memberikan bantuan logistik pada korban bencana di pos pengungsian. Simulasi yang diikuti ratusan warga KTB Muja muju ini berjalan lancar. 

Warga memerankan korban bencana yang menderita luka berat, patah tulang, kepala bocor dan lainnya berhasil dievakuasi. Namun demikian di tengah evakuasi ada pelaku penjarahan yang berhasil diringkus dan diamankan.  

Warga di barak pengungsian juga mendapatkan perhatian, kunjungan, dan hiburan terutama anak-anak dan lansia untuk menghilangkan trauma karena bencana dan recovery untuk bangkit kembali. 

Kejadian tersebut hanya simulasi penanggulangan bencana yang digelar BPBD Kota Yogyakarta. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi terlihat ambil bagian dalam simulasi tersebut.

Ditemui usai simulasi, Wawali mengatakan jika simulasi gempa tersebut merupakan suatu edukasi yang memberikan pengalaman nyata bagi masyarakat akan cara mengantisipasi dan menyelamatkan diri ketika gempa terjadi.

"Pada prinsipnya kami mengapresiasi kegiatan ini, karena dengan ini bisa memberikan pengetahuan khususnya bagi masyarakat yang tinggal di bangunan bertingkat," ujarnya dilokasi Minggu (1/9/2019).

Menurutnya, banyaknya bangunan bertingkat di muja - muju sangat rawan bila saat bencana gempa mengguncang. Oleh karena itu, pentingnya mereka memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara mengantisipasi.

"Kalau misalnya mereka tidak punya dasar pengetahuan bagaimana mengantisipasi, justru mereka bisa lebih panik. Maka itu kami sangat mengapresiasi ini," ujarnya

Ia berharap dengan adanya simulasi tersebut dapat mengurangi resiko yang mungkin terjadi dan yang diakibatkan oleh bencana. Selain itu, lanjutnya, dengan adanya simulasi ini dapat memotivasi bagi kelurahan-kelurahan lain untuk juga mempersiapkan warganya terhadap bencana sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. (Han)