Road map transportasi atasi kemacetan

Kegiatan Forum Discussion Group diadakanoleh Pemerhati Pengguna lalu Lintas dan Angkutan Jalan Daerah Istimewa Yogyakarta dihadiri oleh Wakil Walikota Kota Yogyakarta, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, serta pelaku usaha transportasi dan pemangku kepentingan di Gedung Bima Balaikota Yogyakarta pada hari Rabu (11/9). Acara yang bertemakan “ Roadmap Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Angkutan Jalan Guna Memantapkan Penyediaan Wadah Kepada Road Map Angkutan Penumpang Umum DIY. Forum Discussion Group ini dilakukan dengan tujuan memaparkan roadmap angkutan penumpang umum sebagai pola lalulintas terbaru guna mempermudah dan memper lancar mobilitas kendaraan di Kota Yogyakarta.  Agus Arif Nugroho selaku Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogayakarta membuka FGD ini dengan memaparkan hasil survey sederhana yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan pada Jalan Sultan Agung dan Jalan parangtritis di hari Sabtu dan Minggu, diketahui terdapat sebanyak 1100 bus pariwisata yang berlalulalang di Kota Yogyakarta. Bis-bis tersebut tiba Di Yogya dinihari, kemudian berjalan menuju obyek wisata dan kembali lagi pada jam 14.00 – 16.00 WIB mulai merayap masuk Malioboro. Kondisi ini menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan, terlebih kantong-kantong parkir berada di pusat Kota. Oleh karena itu ke depan perlu penataan dan tata kelola baik darin sisi parkir, arus maupun moda transportasinya.

Ir. Widias cahyo salah satu narasumber sekaligus Pemerhati Pengguna Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, mengatakan infrastruktur jalan Kota Yogyakarta sudah tidak memungkinkan untuk dilebarkan guna menambah kapasitas daya tampung kendaraan, sehingga cara untuk mengakalinya adalah dengan melakukan penertiban pada kendaraan yang parkir di tepi jalan. Area 1 arah hanya boleh parkir di satu sisi bahu jalan, sedangkan untuk jalanan 2 arah tidak boleh ada parkir di bahu jalan.

Dalam kesempatan itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan gagasannya, bahwa kondisi sekarang di beberapa ruas jalan sudah macet, apalagi bila ke depan Bandara YIA, sudah beropersional  secara penuh dan arus kendaraan dari tol masuk Yogya maka volume kendaran yang masuk ke Yogya akan meningkat drastis, oleh karenanya perencanaan jangka panjang untuk mengantisipasi kondisi tersebut harus dilakukan mulai sekarang. Ada beberapa cara untuk mengantisipasi, dari mulai jalan satu arah, penggunaan ganjil genap hingga three in one. Salah satu penggerak ekonomi Yogya adalah pariwisata oleh karena itu kenyaman wisatawan dalam menempuh perjalanan  selama berwisata di Yogya harus nyaman, agar mereka betah dan menjadikan Yogya sebagai destinasi utama mereka.  Kita juga bisa menggunakan sistem transportasi saling kait dari hulu sampai hilir yang saling menghubungkan antar terminal, antar destinasi wisata dengan melibatkan Kabupaten se-DIY. Lebih lanjut Heroe berujar, ke depan untuk perijinan IMBB akan disyaratkan adanya lahan parkir yang bisa dimanfaatkan bersama. Mudah-mudahan dari FGD ini menghasilkan kebijakan berupa road map  jangka panjang yang dapat mengurai permasalahan lalu lintas di Kota Yogyakarta. (ant)