Gandeng Gendong Menuju Keberdayaan Masyarakat Kota Yogya

Pemerintahan Kota Yogyakarta terus berkomitmen dalam pengentasan kemiskinan di Kota Yogya, berbagai carapun telah dilakukan, baru baru ini Pemkot Yogya juga berinovasi dengan program anyarnya yakni program gandeng gendong yang berbasis kampung seperti program Do It Kampung dan kemudian Dodolan Kampung.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan jika di Kota Yogya memiliki 170 kampung dengan kekhasan wilayah masing-masing

"Itulah yang mendorong Pemkot Yogya, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogya melakukan inovasi melalui Dodolan Kampung" ujarnya saat menjadi narasumber LPPM UAD di Hotel Dafam, Sabtu (15/9/2019).

Program tersebut merupakan implementasi dari program Gandeng Gendong, yang turunannya menjadi Do It Kampung.

“Yang berarti apa yang bisa dilakukan oleh kampung dan apa yang kampung bisa hasilkan sehingga bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” jelasnya

Untuk program Dodolan Kampung, Wawali menyebut mempunyai tiga makna. Dengan nama-nama yang mengangkat kearifan lokal pertama. Yaitu Do Dolan Neng Kampung, yang mempunyai arti bermain ke kampung, mengenalkan kampung ke publik dan anak cucu, menghidupkan kampung sebagai sarana silaturahmi.

Kedua yaitu Dodolan Kampung berarti menjual seluruh potensi yang berada di kampung baik UMKM maupun wisatanya sehingga memacu kreatifitas kampung.

Dan yang ketiga adalah Ngedol Kampung dengan membuat branding kampung sehingga menarik pihak diluar kampung untuk berpartisipasi di kampung.

Ia mengaku Dodolan Kampung, telah dijalankan sejak 2018 akhir. “Jadi setiap Jumat kami punya namanya tim konco kampung yang akan keliling dari kampung ke kampung untuk melihat potensi dari setiap kampung,” ujarnya.

Tim konco kampung tersebut, melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Mulai dari asosiasi lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK), kecamatan setempat, dan tokoh masyarakat.

“Gabungan tim konco kampung ini yang akan turun ke kampung-kampung untuk melihat potensi-potensi kampung seperti pemberdayaan, pembangunan, peran serta dan kebudayaan masyarakat yang sudah dilakukan,” tuturnya.

Hingga saat ini, tim konco kampung sudah mendatangi lebih dari 45 kampung. Dari jumlah 170 kampung dan 45 Kelurahan di Kota Yogya, dirinya manargetkan seluruh kampung bisa didatangi selama tahun 2019 ini.

Jadwal kunjungannya dilakukan setiap seminggu sekali. Artinya satu bulan empat kali kunjungan kekampung. “Paling tidak kami membutuhkan waktu dua sampai tiga tahun untuk melihat semua kampung,” tambahnya

Menurutnya, untuk operasional tim konco kampung sendiri hasil swadaya. Tidak ada anggaran operasional dari APBD Kota Yogya. ”Karena ini memang murni inovasi baru dengan berswadaya,” tuturnya

Sementara itu Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat DPMPPA Kota Yogya, Retnaningtyas, yang juga hadir mendampingi Wakil Walikota Yogyakarta, menjelaskan dengan adanya potensi-potensi kampung yang sudah dilakukan oleh masyarakat ini akan mempermudah Pemkot Yogya untuk memberikan solusi.

Termasuk memetakan potensi tiap kampung. Sehingga nantinya program dari OPD yang masuk ke kampung itu bisa tepat sasaran.

“Program-program yang akan dimasukkan di kampung itu pun akan sesuai dengan potensi yang ada di situ. Sehingga yang program masuk tinggal membesarkan kembali,” tuturnya.

Salah satu kampung yang dinilai sudah menjalankan Dodolan Kampung, yaitu di kampung wisata Giwangan. Dilewati aliran Kali Gajah Wong, warga di sana baru saja me-launching kapal wisata Taman Pleretan Tirta Wolulas Kali Gajah Wong.

Dari beberapa program yang sudah dilaksanakan tersebut, diklaimnya mampu mengentaskan angka kemiskinan di Kota Yogya. Dari 7.25 persen pada 2018 menurun hingga 6.09 persen sampai dengan awal 2019 ini.

“Harapannya masyarakat bisa berdaya, hidup sejahtera dan bisa menurunkan lagi angka kemiskinan di Kota Yogya ” ujarnya. (Han)