Melalui Gelar Seni Pererat Kerukunan Umat Beragama

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Yogyakarta menyelenggarakan Gelar Seni Budaya Kerukunan Umat Beragama di Plaza Lippo pada Sabtu, 15/9 2019.  Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi antar umat beragama di Kota Yogyakarta, sekaligus meneguhkan komitmen untuk hidup berdampingan selaras, harmoni membangun Yogyakarta Istimewa. Dalam kesempatan tersebut Ketua FKUB, H. Muhammad Chirzin, menyampaikan inilah bukti harmonisasi kehidupan umat beragama di Kota Yogyakarta, terlebih sekarang bisa kita saksikan lebih dominan anak muda yang hadir dalam gelaran seni budaya ini. Anak muda yang akan menjadi penerus pembangunan, kini hadir menyatukan tekad untuk senantiasa hidup damai, rukun, harmoni dalam keberagaman. Lebih lanjut Muhammad Chirzin menukil pandangan bijak Bestari tentang agama dan kehidupan, antara lain pandangan Kalidasa, “ Pandanglah hari ini,sebab inilah hidup yang benar-benar hidup, dalam jangkanya yang singkat ini, terletak kebenaran dan kenyataan eksistensimu, kebahagiaan pertumbuhanmu, kemuliaan perbuatanmu, kemegahan karyamu,sebab kemarin hanyalah mimpi, Dan esok hanyalah bayangan, tapi hari ini sungguh ada dan membuat kemarin jadi mimpi bahagia dan besuk jadi bayangan yang berpengharapan, oleh karena itu, pandanglah hari ini”.

Dalam kesempatan tersebut Staf ahli walikota bidang Kesra, Wirawan Hario Yudho, hadir mewakili Walikota Yogyakarta sekaligus membuka Gelar Seni Budaya Kerukunan Umat Beragama. Dalam kesempatan tersebut Yudho menyampaikan bahwa dengan melihat semangat anak muda yang hadir malam ini maka bisa dilihat semangat keberagaman telah mengalir ke darah anak-anak muda. Melalui mereka kita optimis bahwa keberagaman dan kebersamaan di Kota Yogyakarta akan terus berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Disisi lain Pemkot Yogyakarta juga telah menerima penghargaan sebagai Kota Toleransi dan ini juga membuktikan bahwa masyarakat Kota Yogyakarta telah hidup berdampingan dalam keberagaman dari generasi ke generasi bahkan dalam seni budaya telah terjadi bauran seni budaya local dengan seni budaya asing, yang menambah khasanah dan warna seni budaya tersebut. Lebih lanjut Yudho membacakan sambutan tertulis Walikota Yogyakarta yang mengapresiasi berbagai kegiatan FKUB dalam membangun harmoni kehidupan umat beragama dan persatuan Indonesia. Yogyakarta sebagai Indonesia Mini dimana didalamnya komposisi penduduknya sangat heterogen, hamper semua suku di Indonesia ada di Yogyakarta baik menetap maupun belajar. Kondiosi keberagaman ini tidak mengubah warna Yogyakarta namun melengkapi warna Yogyakarta menjadi lebih beragam, lebih harmonis, terjalin erat dalam paduan warna budaya dan bahasa. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini mendapat berkah dan ridho Alloh SWT dan menuntun kita untuk lebih menyatukan hati dan tekad dalam membangun keberagaman dan kerukunan umat Bergama, amin

Acara Gelar Seni Budaya Kerukunan Umat Beragama diisi berbagai kesenian seperti, Nasyid/Qasidah, tari, musik, dan barongsai. Penonton Nampak antusias menonton berbagai sajian pementasan kesenian hingga usai acara. (ant)