Kota Yogyakarta Siap Menjadi Sekolah Ramah Anak

Pemerintah Kota Yogyakarta menyelenggarakan sosialisasi Sekolah Ramah Anak (SRA) yang diharapkan menjadi level tertinggi predikat yang di dapatkan di setiap sekolah yang ada di Kota Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Bima, Balaikota Yogyakarta bersama Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perlindungan Perempuan dan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta, Edy Muhammad mengatakan, setiap masing-masing sekolah membentuk komitmen mengenai Sekolah Ramah Anak agar peran guru,karyawan dan murit saling berinteraksi. “Yang di harapakan, masing masing sekolah, benar benar-benar memenuhi hak-hak anak yang ada, yaitu hak hidup, hak tumbuh kembang, hak berpartisipasi dan hak perlindungan,” ujarnya.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan,kegiatan sosialisasi Sekolah Ramah Anak melibatkan perwakilah Kepala Sekolah dari jenjang TK, SMP dan SMA se Kota Yogyakarta. Dari total sekolah yang sudah masuk kategori SRA yakni sebanyak 55 sekolah atau 12,4 persen dari total sekolah yang ada. "Kita ingin memperbanyak jumlah SRA. Targetnya tambah 176 lagi sehingga capaian tahun depan total SRA sudah bisa 50 persen dan tahun 2021 targetnga semua sekolah," ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa, Pemerintah Kota Yogyakarta yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perlindungan Perempuan dan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta mendeklarasikan kesepakatan Sekolah Ramah Anak di Kota Yogyakarta.

“Besok diharapkan ada award untuk memberikan motivasi agar sekolah-sekolah menyiapkan diri menjadi SRA terbaik, Target paling tinggi bukan SRA sebagai inisiasi setiap sekolah juga harus menjadi Sekolah Inklusi, Sekolah Tangguh Bencana, Sekolah Adiwiyata, dan SRA. Jadi untuk memperoleh kategori SRA kalau Sekolah Inklusi sudah masuk, Sekolah Tangguh Bencana sudah masuk, Sekolah Adiwiyata sudah masuk. SRA kategori tertinggi," ungkapnya.

Tambahnya

"Sekolah sedang kita dorong harus menjadi Sekolah Tangguh Bencana. Jadi anak-anak bisa menyelamatkan diri ketika terjadi bencana. Saat ini di Kota Yogyakarta sudah ada 110 Kampung Tangguh Bencana dari keseluruhan 170 kampung. Selain itu, sekolah juga harus menyediakan permainan yang tidak mencederai, luasannya cukup, sehingga dapat mengembangkan passionnya," ungkapnya. (Hes)