Adu Kreatifitas dan Inovasi Kelola Perpustakaan

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan terus melakukan upaya untuk meningkatkan minat baca di Kota Pelajar. Salah satunya adalah dengan menggelar Lomba Perpustakaan antar OPD di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.

Lomba ini juga sekaligus sebagai adu inovasi dan kreatiftas pengelola perpustakaan untuk terus merangsang minat baca .

Meski sudah berjalan untuk kesekian kalinya, momentum ini ternyata tidak disia-siakan sejumlah OPD untuk saling unjuk gigi dalam mengemas semenarik mungkinperpustakaannya masing-masing.

Selain menumbuhkan minat baca, ajang ini juga sebagai bentuk pelestarian Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan dan perjuangan agar selalu eksis dan mampu menumbuhkan nilai-nilai kehidupan.

“Salah satu ciri khas Yogyakarta sebagai kota pendidikan secara fisik adalah banyaknya sarana dan prasarana pendidikan, dan atmosfer akademis yakni budaya membaca,” ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat Upacara Bendera Pemerintah Kota Yogyakarta di Halaman Balaikota Pagi ini, Selasa (17/9/2019).

Sebagaimana kita ketahui, lanjutnya, bahwa keterampilan membaca sangat berperan penting dalam segala aspek kehidupan,  karena informasi dan pengetahuan itu akan kita diperoleh melalui berbagai aktivitas, dimana salah satunya adalah membaca.

Oleh karena itu, lanjutnya, kegemaran membaca harus menjadi gaya hidup masyarakat, birokrat, pelajar, maupun mahasiswa.

Pihaknya juga meminta agar gerakan membaca juga bisa dilakukan di wilayah hingga tingkat RW sehingga menjadi kampung baca karena kecintaan warga untuk membaca dan belajar.

Heroe pun meminta ASN untuk terus membaca dan memperkaya bacaanya, dari hal itu menurutnya akan memantik para ASN untuk bisa berinovasi dan muncul gagasan kreatif dalam melaksanakan tugasnya.

Ia juga menghimbau kepada seluruh ASN di jajaran Pemkot Yogyakarta untuk senantiasa memanfaatkan perpustakaan sebagai salah satu sarana untuk memperluas cakrawala berpikir dan meningkatkan pengetahuan untuk mendukung kinerja.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko menambahkan, tujuan lomba tersebut adalah untuk meningkatkan pentingnya memanfaatkan perpustakaan.

“Untuk itu, marilah kita jadikan budaya membaca sebagai sebagai gaya hidup dan bagian penting dalam keseharian kita guna mencerdaskan kehidupan bangsa, menjadi bangsa yang beradab sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa ini.

Menurutnya predikat Kota Yogya sebagai kota pelajar harus didukung dengan perpustakaan-perpustakaan yang representatif. Yogyakarta harus menjadi pusat intelektual, tidak hanya dengan banyak universitas, namun didukung perpustakaan modern yang menghapus citra kuno dan membosankan.

“Penyerahan penghargaan kepada para juara kita serahkan bertepatan dengan upcara bendera hari ini,” imbuhnya.

Juara pertama pengelolaan perpustakaan terbaik untuk kategori OPD dan Unit Kerjas dimenangkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta, disusul Dinas Kesehatan, dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan.

Sementara pada kategori Unit Kerja Kecamatan, juara pertama berhasil disebet oleh Kecamatan Danurejan, disusul Gondomanan dan Ngampilan.

Untuk kategori Unit Kerja Kelurahan, juara pertama diraih oleh Kelurahan Tegalpanggung, disusul Mujamuju sebagai juara kedua dan Rejowinangun sebagai juara ketiga. (Tam)