Diatas Lahan 3,5 Hektar, Petani di Tegalrejo Mampu Panen 23 Ton Padi

Keterbatasan lahan tidak menjadi alasan warga Kota Yogyakarta untuk tidak produktif. Seperti kelompok tani Ngudirejo Kecamatan Tegalrejo ini. Hanya diatas lahan seluas 3,5 hektar, para petani kota ini berhasil memanen 23 ton padi varietas senggreng handayani.

Dipanen langsung oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, padi senggreng handayani dinilai paling cocok ditanam pada musim kemarau seperti saat ini.

Wakil Walikota pun berharap lahan sawah ini bisa menjadi lumbung pangan sekaligus bisa lebih dioptimalkan dengan mengembangkan benih padi dari beragam varietas.

“Total lahan persawahan di Kota Yogyakarta ada 52,7 hektar, tentu harus terus produktif,” ucap Heroe Poerwadi saat panen raya padi di Tegalrejo, Sabtu (28/9/2019) sore.

Ia berharap 1 hektar lahan tersebut bisa menghasilkan 6,6 ton sekali panen, sehingga dari total lahan di Kota Yogyakarta ini bisa menghasilkan kurang lebih 300 ton padi.

Namun untuk lahan yang tidak terlalu luas seperti di Kota Yogakarta, Heroe meminta petani di Kota Yogyakarta untuk memaksimalkan dengan mengembangkan budidaya benih.

“Kita harus bisa mengkreasi, untuk bisa menambah nilai tambah. Memang tidak mudah namun ini harus dicoba dan dikembangkan,”tandasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto menjelaskan, dari total sawah 52,7 hektar tersebut, Pemerintah Kota memiliki sawah sekitar 3 hekatar di Bener, dan 3 hektar lagi sedang diproses untuk pembuatan embung.

“Petani di Tegalrejo memilih padi jenis segreng karena harga jual lebih tinggi, masa tanam lebih cepat, dan proses pemanenan lebih mudah,” ucapnya.

Selain itu, jenis padi segreng tidak membutuhkan air yang banyak sehingga cocok di tanam pada musim kemarau saat ini.

Terkait dengan kondisi irigasi persawahan, Sugeng memastikan kondisi pengairan di wilayah Tegalrejo saat ini baik. Sehingga tanah tersebut bisa digunakan untuk penanaman jenis padi dengan varietas yang berbeda.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Tani Ngudirejo Sugianto menuturkan, hingga saat ini jumlah petani yang tergabung tinggal 16 orang dari 45 anggota sebelumnya.

“Aktifitas petani disini selain budidaya tanaman pangan juga melakukan aktiftas rutin untuk memastikan kondisi pupuk dan benih,” terangnya.

Terkait dengan panen raya tersebut, Sugianto mengaku puas dengan hasil panen saat ini. Menurutnya jenis padi senggreng handayani sangat mudah ditanam dan tahan kekeringan dan harga jual tinggi.

“Setelah ini kami akan mencoba untuk menanam padi dengan jenis IR-64, supaya tanahnya bisa terkondisikan,” paparnya. (Tam)