Wiwitan Tandai HUT Kota Jogja Ke-263

Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar acara tradisi Wiwitan di Balaikota Yogyakarta pada Selasa (01/19). Tradisi ini menandakan awal dari rangkaian acara HUT ke-263 Kota Yogyakarta. Wiwitan dilakukan sebagai rasa syukur dan terimakasih yaitu dengan melakukan pemotongam tumpeng serta memperkenalkan logo baru HUT Kota Yogyakarta.

Acara wiwitan atau pengawalan ini adalah sebuah tradisi kehidupan masyrakat jawa untuk mengawali setiap kegiatan dengan makna bermunajat kepada Tuhan atas nikmat dan karuniaNya dengan harapan, dapat diberikan kelancaran, kesuksesan dalam seluruh rangkain HUT Kota Yogyakarta tepatnya di tanggal 7 Oktober 2019 nanti.

Wiwitan juga merupakan awal dari rangkaian kegiatan Festival Jogja Kota akan dilaksanakan beberapa hari. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan berbagai acara lainnya yakni Festival Jogja Kota antara lain Festival Kopi, Grebeg Pasar, Pentas Seni Wilayah, Jogja Tugu Festival, Wayang Pungkasan, dan acara menarik lainnya.

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengungkapkan, bahwa perayaan ulang tahun kota Jogja yang menginjak usia ke-263 ini merupakan kesempatan untuk menggerakkan komponen masyarakat agar dinamis dan sejahtera.

“Hakikatnya Ulang Tahun Kota Jogja adalah ulang tahunnya masyarakat. Semakin banyak usia yang dilalui bukan berarti semakin tua, justru semakin muda, dinamis menggerakkan seluruh komponen masyarakat dan mendapatkan manfaat dari hari Ulang Tahun Kota Jogja yang ke-263,” Ujar Haryadi.

Tak hanya itu, seluruh hadirin juga ikut andil dalam acara Wiwitan HUT Kota Yogyakarta dengan melemparkan baling-baling secara bersama-sama ke udara sebagai simbol kekompakan warga Kota Yogyakarta yang melemparkan harap dan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk Kota Yogyakarta dalam Ulang Tahun yang ke 263.

Ulang tahun ke-263 ini, Haryadi mengajak seluruh masyarakat kota jogja bisa berkontribusi untuk meramaikan Festival Jogja Kota tahun ini. “Semoga semakin memberikan kebaikan untuk seluruh warga masyarakat kota Jogja khususnya dan seluruh Jogja pada umumnya” tambahnya. (Hes/Lila)