Lebih Efektif dan Efisien, Inovasi Pelayanan Publik Terus Dikembangkan

Puluhan inovasi di bidang pelayanan publik mewarnai gelaran Festival Inovasi Jogja yang digelar selama 2 hari Sabtu-Minggu (19-20/10/2019) di Galeria Mall. Total ada 20 stand yang ikut memamerkan hasil inovasinya baik yang dihasillkan Pemerintah maupun masyarakat.

Selain memperkenalkan sejumlah inovasi, acara tersebut sekaligus sebagai salah satu langkah Pemerintah Kota Yogyakarta untuk terus mengembangkan inovasi khususnya bagi pelayanan publik.

Tidak hanya di bidang pelayanan publik saja, inovasi lain seperti teknologi terapan, peringatan dini bencana juga ditampilkan pada ajang tersebut.

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambut baik acara itu, Ia menegaskan bahwa Pemerntah sebagai pelayan masyarakat harus mampu mengikuti perkembangan dan kemajuan teknlogi.

“Dengan meningkatkan inovasi maka proses pelayanan publik akan lebih efektif dan efisien,” ucap Heroe saat membuka Festival Inovasi Jogja, Sabtu (19/10/2019).

Heroe menjelaskan, Inovasi pada dasarnya ATM. Yang pertama-tama adalah mengamati, yang kedua meniru. Yang ketiga menambahi kalau kita melakukan sesuatu.

Pihaknya mendukung tentang inovasi yang mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.  Menurutnya, hal itu diharapkan agar bisa meingkatkan hasil kerja dan tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. 

“Kita harus bisa mengikuti perkembangan dunia internasional, agar tidak terlalu jauh ketika harus mengejarnya, Pemerintah juga harus memperbaiki sistem pelayanan dengan inovasi,” ujarnya.

Heroe menekankan, keberhasilan sebuah inovasi dinilai dari kecepatan waktu yang dibutuhkan selama proses pelayanan, namun dengan waktu yang singkat itu hasilnya justru optimal.

Dalam kesempatan itu juga sejumlah inovasi pelayanan publik dan umum diberikan anugerah oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Perencanaan Pemangunan Daerah.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan berhasil meraih juara pertama dalam mengembangkan pelayanan publik yakni smart retribusi bagi pedagang pasar tradisional.

Disusul oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sebagai juara kedua kerena dinilai berhasil mengembangkan suart pemberitahuan pajak daerah secara elektronik.

Sementara itu Dinas Kesehatan berada di urutan  ketiga dengan sistem kelurahan siaga gerakan masyarakat sehat atau si Kesi Gemes.