Simulasi Bencana, Kurangi jatuhnya korban jiwa dan harta

KTB Kampung Gedongkiwo menggelar simulasi bencana gempa bumi pada Minggu pagi, 20/10 di halaman nDalem Condronegaran. Simulasi yang dihadiri oleh Wakil Walikota Yogykarta, Sigit (Anggota DPRD Kota Yogyakarta), Kepala BPBD Kota Yogyakarta, Camat Mantrijeron, Lurah dan tokoh masyarakat.

Diawali dengan bunyi kentongan bernada titir serta teriakan warga adanya gempa bumi, wargapun  berbondong-bondong lari menuju tempat pengungsian. Ditengah-tengah  kepanikan warga dikejutkan dengan hadirnya orang gila di antara para pengungsi. Sontak warga di tenda pengungsian pun menepi menghindar.

Mobil Dapur Umum Tagana Kota Yogyakarta tiba guna membantu warga masyarakat menyiapkan dapur umum untuk keperluan makan bagi para pengungsi, sedangkan ambulance Puskesmas bergegas menolong korban untuk dibawa ke rumah sakit.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam arahannya menyampaikan, bahwa simulasi ini merupakan cara kita berlatih baik secara perseorang maupun bersama-sama dalam mensikapi apabila terjadi bencana.

Dalam kebencanaan kita temui adanya pedoman berupa standar operasional yang menuntun kita untuk berada dimana dan mengerjakan apa, serta melalui standar tersebut kita jadi tahu peran dan fungsi kita masing-masing.

Simulasi ini bukan berharap adanya bencana, namun bagaimana kita mengantisipasi kejadian bencana agar meminimalkan jatuhnya korban jiwa dan harta benda, Imbuh Heroe.

Menurut Kepala BPBD Kota Yogyakarta, Hari Wahyudi yang menuturkan bahwa Kampung Gedongkiwo merupakan kampung Tangguh Bencana/KTB yang ke 112. Kami terus bergerak ke kampung-kampung untuk  membentuk KTB. Prioritas kami adalah kampung dibantaran sungai sudah memiliki KTB yang siap sedia apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.

Dalam simulasi ini kami juga mengajak KTB di wilayah Mantrijeron untuk turut serta dalam simulasi, agar terbangun jejaring kerjasama antar KTB dalam lingkup Kecamatan mantrijeron, kata Hari Wahyudi lebih lanjut. (ant)