SDN Tegalmulyo deklarasikan Pantib for School

SDN Tegalmulyo, Kelurahan Pakuncen, Wirobrajan menggelar Deklarasi Pantib For School pada Kamis pagi, 24/10 di halaman sekolah. Gerakan Panca Tertib/Pantib ini merupakan gerakan untuk membangun budaya disiplin dalam mentaati Peraturan Daerah. Gerakan ini mencakup tertib daerah marka jalan, tertib bangunan, tertib perijinan usaha, tertib sosial dan tertib lingkungan.

Kepala SDN Tegalmulyo, Sujarwana mengungkapkan bahwa gerakan ketertiban ini sebagai upaya kami mendisiplinkan siswa sejak dini agar tertib dan taat pada aturan yang ada. Dalam gerakan ini kami hanya memfokuskan pada gerakan tertib waktu, dimana siswa kita atur dalam belajar dan menggunakan gawai, tertib lingkungan melalui membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Dari dua hal tersebut banyak hal bisa kita kembangkan misalkan, untuk pengaturan gawai bagaimana agar penggunaan gawai yang kita batasi menjadi efektif memberikan informasi yang positif nan mendukung proses pembelajaran di sekolah, imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori menandaskan bahwa gerakan Pantib for School ini menjadi penguat dari program Sekolah yang telah ada, seperti sekolah ramah anak, sekolah adiwiyata, dll. Melalui sinergitas dan padu padan berbagai program tersebut akan terbangun sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa.

Harapan kami, gerakan ini tidak hanya berhenti dalam deklarasi semata, tapi terus bergerak dinamis mengikuti tantangan dunia pendidikan dalam membangun generasi unggul melalui Pendidikan.

Sementara Kasatpol PP Kota Yogyakarta, Agus Winarto menjelaskan bahwa program Pantib for school ini melupakan kelanjutan dari program kampung Panca Tertib, ke depan kami juga akan membangun kegiatan Pantib di lingkungan perusahaan. Melalui berbagai segmentasi yang kami bangun, kami berharap kesadaran masyarakat untuk perilaku tertib akan terwujud.

Wirawan Hario Yudho, Staf Ahli Walikota Bidang Kesra yang hadir mewakili Walikota Yoagyakarta menyampaikan, bahwa siswa SD dalam gerakan ini bisa berperan sebagai virus yang menyebarkan kebaikan pada teman sekolahnya, misal dengan mengingatkan temannya untuk membuang sampah pada tempatnya. Dari hal kecil dan sederhana maka aktualisasi gerakan ini akan mudah dicerna dan dilaksanakan para siswa.

Ibarat busur dan anak panah, maka guru itu ibaratnya busur yang mengarahkan anak panah/siswa untuk meraih sukses dimasa depannya, sementara siswa sebagai anak panah mempunyai peran yang lebih utama karena dialah penentu masa depannya sendiri. Oleh karena itu belajar dan belajarlah agar menjadi orang yang trampil, berpengetahuan dan berkarakter mulia sehingga mampu mengarungi hidup dan kehidupan dengan baik dan bermanfaat bagi sesama, paparnya lebih lanjut. (ant)