Lakon Sesaji Raja Suya Memukau Ribuan Warga Kota Yogya

Sebagai acara penutup rangkaian Hut Kota Yogya ke 263, Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar Wayang Pungkasan dengan dalang Ki Seno Nugroho, Kamis (31/10/2019) di halaman Balaikota Yogyakarta.

Pada pagelaran wayang kulit tersebut, dalang Ki Seno Nugroho memilih lakon Sesaji Rojo Suyo. Dalam acara tersebut bercerita ungkapan rasa syukur pandhawa membangun Indraprasta-Amartapura negara baru, membutuhkan 100 raja sahabat sebagai saksi.

Berbeda dengan Sesaji Kalaludra, membutuhkan 100 raja sebagai tumbal, Prabu Jarasando telah menawan 97 raja dibantu Prabu Sisupala, masih membutuhkan tambahan kerajaan Mandura, Dwarawati dan Amarta.

Prabu Kresna melihat peluang ini, menyusun strategi perang atau Sun Tzu bersama Bima dan Arjuna membunuh Jarasando dan Sisupala, dua Raja besar yang sejarah kelahirannya ajaib.

Menurut Ki Seno Nugroho dipilihnya lakon tersebut bermakna, meskipun  Kota Yogya tidak sebesar Kota/Kabupaten yang lain, namun gaungnya bisa terlihat dan terdengar di wilayah lain.

Semakin malam suasana semakin meriah, Penampilan Seno yang lucu kerap mengundang gelak tawa penonton, ditambah dengan alur ceritanya yang menarik.

Hadir dalam acara tersebut, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, menurutnya pagelaran wayang tersebut merupakan sebuah kegiatan yang mempunyai makna yang sangat positif di tengah arus modernisasi dan krisis identitas, namun Kota Yogya terus mempertahankan budaya yang sebagian sudah ditinggalkan.

“Karena selain sebagai upaya nguri-uri budaya bangsa, kegiatan ini juga sekaligus menggugah dunia pedalangan agar lebih aktif dan kreatif membangun budaya khususnya wayang kulit agar masyarakat bisa lebih dekat dan mencintai budaya sendiri” katanya.

Ia berharap melalui pergelaran wayang kulit ini warga dapat memetik nilai-nilai positif dari cerita yang akan dibawakan.

“Mudah-mudahan pergelaran wayang kulit malam ini menjadi motivator bagi dunia seni pada umumnya dan kalangan seniman khususnya pedalangan, untuk terus berkarya dan mengembangkan seni pedalangan” katanya. (Han)