SMPN 5 Yogya, Deklarasikan Pantib For School

Senin pagi, 11/11 di aula SMP Negeri 5 Yogyakarta dideklarasikan Gerakan Panca Tertib for School. Deklarasi ini merupakan kerjasama antara SMPN 5, Dinas Pendidikan dan Satpol PP Kota Yogyakarta sebagai upaya untuk membudayakan tertib di lingkungan sekolah.

Kepala SMPN 5 Yogyakarta, Nuryani Agustina mengungkapkan bahwa pihaknya siap untuk membudayakan perilaku tertib di sekolah.

"Budaya tertib yang kami deklarasikan mencakup tertib dalam berlalu lintas bagaimana siswa kalau berangkat dan pulang sekolah menggunakan helm bagi yang membonceng sepeda motor." Katanya

Selain itu, SMPN 5 juga berkomitmen untuk membudayakan tertib lingkungan dengan membawa tempan makan atau minum dan memilah sampah

"Sedangkan untuk kebersihan dan keindahan lingkungan kami canangkan  sekolah bebas aksi vadalisme." Imbuhnya

Sementara, terkait dengan kemajuan teknologi dimana sebagian besar siswa dalam kesehariannya menggunakan gawai maka SMPN 5 menerapkan budaya  bergawai untuk hal positif, bermanfaat dan bijak.

"Dari semua yang kami lakukan tersebut merupakan pendidikan karakter sejak dini melalui budaya tertib," tandas Nuryani

Dalam kesempatan tersebut kepala Satpol PP, Agus Winarto berpesan bahwa gerakan pantib for School merupakan kelanjutan dari Kampung Panca Tertib. Dimulai dari hal yang kecil dan sederhana yang bisa diterapkan di sekolah, seperti tentang budaya membuang sampah, dimana para siswa bisa melakukan dan menjadi contoh bagi siswa  lainnya dalam berperilaku membuang sampah.

"Dengan diawali dari diri siswa untuk ditularkan pada siswa lainnya akan terbangun budaya tertib di lingkungan sekolah," tutur Agus.

Dedy Budiono, mewakili DInas Pendidikan mengutarakan bahwa membangun pendidikan tidak hanya tertumpu pada sekolah semata, namun juga bagaimana ekosistem sekolahnya. Sejauhmana ekosistem sekolah bisa bersinergi dalam satu kesatuan visi dan aksi, dimana satu sama lain saling mengisi dan melengkapi.

"Dalam membangun karakter diawali dari keluarga, kemudian lingkungan dimana siswa tersebut tinggal dan sekolah serta kebijakan pemerintah dalam pendidikan. Padu padan keempat komponen tersebut akan menjadi landasan kuat dalam pembangunan karakter siswa." katanya

Selanjutnya disampaikan bahwa kegiatan pantib for school tidak hanya berhenti pada deklarasi namun bagaimana sekolah mampu mendesain aksi dan kreasi dalam pembudayaan ketertiban di sekolah.

"Kami berkeyakinan dan mendukung agar sekolah mampu mewujudkan gerakan ini, mengingat sekolah memilki kebijakan anggaran tersendiri", papar Dedy.

Deklarasi Pantib for School dihadiri oleh Kasatpol PP, Dinas Pendidikan, Poltabes, Kodim, Polsek, Koramil, Camat, Lurah, Komite Sekolah, tokoh masyarakat dan guru serta siswa. Acara diakhiri dengan penandatangan komitmen dan pembacaan komitmen oleh Kepala SMPN 5 Yogyakarta yang ditirukan oleh segenap hadirin. (ant)