FPK Kota Yogyakarta, Peringati Hari Toleransi Sedunia

Forum Pembauran Kebangsaan Kota Yogyakarta bersama Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta menggelar Pentas Budaya dalam memperingati Hari Toleransi Sedunia pada Jumat malam, 15/11 di Pendopo Tamansiswa, Yogyakarta.

Diawali dengan tari Barongsai, dilanjut dengan Kidung Jagaddhita dari Bali, tari Saureka-reka dari Ambon,  tari Kataga dari Sumba, NTT, tari Sigrak Ambumi dari Yogyakarta, tari Sarpen dari Bangka Belitung, musik etnik dari Kalimantan Utara, tarian Nusantara dari IKPMD, dan tari Maumere yang dilakukan secara bersama oleh segenap hadirin.

Dalam kesempatan tersebut ketua Panitia, P. Wahyu S, menyampaikan laporan penyelenggaraan  bahwa tema pentas seni dalam rangka peringatan Hari Toleransi Sedunia adalah, “Merajut Kebhinekaan dari Yogyakarta untuk Indoneisa”.

Kota Yogyakarta dengan ragam penduduk dari berbagai suku, ras, agama dan golongan telah menyatu dari generasi ke generasi dan menjadikan Kota Yogyakarta sebagai Indonesia mini.

Meski beragam namun kita berhasil mengelola keberagaman menjadi satu kesatuan pandang, satu kebersamaan, dan satu semangat dari Kota yogyakarta  untuk Indonesia, imbuh Wahyu.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Forum Pembauran/FPK Kota Yogyakarta, Hartanto menyampaikan bahwa kepengurusan FPK  terdiri dari 17 orang dari berbagai etnis, suku, agama yang ada di Kota Yogyakarta.

Kami juga telah berhasil membentuk FPK di 14 Kecamatan se-Kota Yogyakarta, mudah-mudahan FPK mampu memerankan peran dan fungsinya untuk lebih mempererat kebersamaan, memperkuat toleransi dalam Kebhinekaan untuk NKRI.

Sementara Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta, Zenni Lingga yang hadir mewakili Walikota Yogyakarta menyampaikan bahwa banyaknya pelajar, mahasiswa bahkan pekerja dari berbagai suku, agama, ras, golongan yang tinggal di Kota Yogyakarta telah memberikan warna keberagaman dalam berbagai aspek kehidupan, dalam berbangsa dan bernegara.

Keberagaman tersebut  telah menjadi ciri khas (brand) Kota Yogyakarta dan menjadi daya tarik bagi orang untuk berkunjung guna melihat secara langsung keberagaman budaya dan tata kehidupan masyarakatnya.

Lebih lanjut Zenni berharap bahwa FPK Kota Yogyakarta beserta FPK kecamatan se-Kota Yogyakarta dapat menjadi wadah informasi, komunikasi,  konsultasi dan kerjasama warga masyarakat dalam menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan melalui aktifitas organisasi yang rutin, terstruktur, terukur dan berkesinambungan.

Pentas Budaya dalam memperingati Hari Toleransi Sedunia diakhiri dengan menyanyikan secara bersama lagu bagimu negri yang dinyanyikan dengan bergandengan tangan oleh segenap hadirin dan pengisi acara. (ant)