BPBD,  Kukuhkan KATANA Ngampilan

Empat Kampung Tangguh Bencana/KTB se Kelurahan Ngampilan bekerjasama dengan BPBD DIY dan BPBD Kota Yogyakarta membentuk Kelurahan Tangguh Bencana /KATANA Ngampilan. Pengukuhan KATANA Ngampilan dilakukan Kamis pagi, 21/11 di halaman PPAD Ngadiwinatan dalam kegiatan Simulasi bencana gempa bumi.

Dalam arahannya Kepala BPBD DIY , Lilik Andi Aryanto, mengatakan bahwa tugas BPBD DIY di bidang pencegahan dan kesiagaan. Dimana kami mulai membangun kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat di kelurahan/desa untuk mengantisipasi bila terjadi bencana. Melalui penguatan di masyarajkat kami berharap dapat mengurangi resiko jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta benda maupun lainnya.

“Yang menjadi dasar pembentukan KATANA adalah peraturan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) No.1 Tahun 2015 tentang Desa Tangguh Bencana. Program ini mulai terlaksana tahun 2012. BPBD DIY bersinergi bersama BPBD Kota Yogyakarta, BPBD Wonosari dan BPBD Sleman. Kegiatan ini juga dihadiri oleh instansi terkait seperti Kelurahan, Babinsa, Babinkamtibnas, dan relawan-relawan yang ada salah satunya Taruna Siaga Bencana (TAGANA),” imbuh Lilik.

Dalam simulasi hadir Kepala BPBD Kota Yogyakarta Hari Wahyudi, yang menuturkan bahwa tugas BPBD Kota adalah melakukan mitigasi bencana terhadap masyarakat Kota Yogyakarta melalui pembentukan Kampung Tangguh Bencana/KTB. Sampai saat ini sudah 115 kampung dari 169 kampung yang sudah menjadi KTB di wilayah Kota Yogyakarta. Selain berkonsentrasi di mitigasi, BPBD Kota Yogyakarta juga berkonsentrasi di bidang komunikasi untuk lebih memajukan sistem komunikasi terutama di saat darurat ketika terjadi bencana.

Bentuk-bentuk upaya mitigasi yang lain adalah adanya Satuan Pendidikan Aman Bencana yang dikhususkan untuk sekolah dan Forum Pengurangan Resiko Bencana,” tambahnya.

Dalam keteranggannya ketua KATANA Ngampilan, “Sebelum KATANA dikukuhkan dan kegiatan ini berlangsung, dilakukan 12 kali pertemuan mulai dari gladi kotor, gladi bersih, gladi lapang dan diakhiri dengan simulasi. Disini masing-masing personal KTB mendapatkan pelatihan secara intensif. menyampaikan bahwa sebelum KATANA dikukuhkan dan kegiatan ini berlangsung, telah dilakukan 12 kali pertemuan mulai dari gladi kotor, gladi bersih, gladi lapang dan diakhiri dengan simulasi. Disini masing-masing personal KTB mendapatkan pelatihan secara intensif.

Lebih lanjut Setiawan menjelaskan bahwa anggota KATANA terdiri dari tokoh masyarakat dari unsur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Karang Taruna, PKK, Ketua RW, pengurus kampung, tokoh masyarakat, tokoh agama, relawan, LINMAS yang memiliki kepedulian terhadap kebencanaan dari 4 kampung, dimana masing-masing kampung hanya diambil 10 orang. Jadi, totalnya sebanyak 40 orang, namun yang intens hanya 35 orang.

Simulasi kebencanaan  diakhiri dengan pengukuhan Pengurus KATANA Ngampilan yang dipimpin oleh Lilik Andi Aryanto, Kepala BPBD DIY dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan penyerahan petunjuk  jalur evakuasi. (ina-hal-ant)