Seminar Kesehatan Reproduksi, Remaja Unggul Untuk Kota Yogakarata

Upaya pembangunan kesehatan di wilayah Kota Yogyakarta terus di tingkatkan, terutama meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan reproduksi bagi remaja. Dalam kesempatan ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengadakan Seminar Reproduksi Sehat Remaja sekaligus dalam rangka memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia ke-111 dan Hari Kesehatan Nasional ke-55 yang dilaksanakan di Ruang Bima Balaikota Yogyakarta, pada Sabtu (23/11).

Kegiatan Seminar Reproduksi Sehat Remaja ini merupakan salah satu bentuk pencegahan permasalahan yang sedang di hadapi Indonesia bahkan di wilayah Kota Yogyakarta. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menangani permasalahan Reproduksi Remaja.

Contoh saja HIV/AIDS di kalangan remaja yang merupakan usia produktif, khusus perkosaan, kekerasan dan pelecehan seksual, kehamilan yang tidak diinginkan dan kehamilan beresiko tinggi menyebabkan tingkat kekhawatiran remaja saat ini meningkat.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, remaja memerlukan informasi serta pemahaman mengenai kesehatan reproduksi, dengan ini nantinya informasi yang mereka dapat menjadi tanggungjawab remaja itu sendiri.

“Remaja kita saat ini memerlukan dukungan, dalam menyikapi semuanya sehingga mereka mampu mengambil keputusan berdasarkan informasi yang benar dan bertanggungjawab,” ungkapnya.

Selain itu tambahnya, dalam fase remaja ini, lingkungan yang berada disekitarnya juga dapat mempengaruhi perkembangan remaja. Salah satunya harus saling mendukung yaitu dalam keluarga, sekolah, dan lingkungan.

Sehingga dengan demikian peran keluarga, dokter maupun tenaga kesehatan mampu menjangkau sekaligus membentuk karakter remaja saat ini. Momentum Seminar Reproduksi Sehat Remaja ini sekaligus sebagai Hari Bakti Dokter Indonesia ke-111 dan Hari Kesehatan Nasional ke-55.

Heroe Poerwadi berharap, kegiatan ini dapat membangun pemahaman dan kepedulian remaja dalam menyikapi permasalahan kesehatan reproduksi. “Dengan pemahaman tersebut, diharapkan akan memberi dukungan bagi upaya memformulasikan edukasi reproduksi remaja agar dapat melewati masa remaja dengan baik,” katanya.

Seminar ini diharapkan nantinya bisa menjadi langkah baru bagi kesehatan reproduksi dan mencetak remaja unggul Kota Yogyakarta. (Hes)