Heroe Poerwadi Ingatkan Tantangan Guru Semakin Berat

 

Peringatan Hari Guru di DIY diikuti sebanyak 6000 guru perwakilan dari seluruh wilayah DIY di GOR Among Rogo Kota Yogyakarta, Senin (25/11/2019).

Dalam kesempatan itu Wakil Walikota Yogyakarta mengingatkan profesi guru memiliki tantangan yang lebih besar seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat.

“Akses internet semakin massif dan murid bisa mengakses informasi ataupun bacaan via digital, ini menjadi tantangan bagi para guru untuk menambah cakrawala wawasan dengan memperkaya literasi bacaan,” ucap Heroe dalam sambutannya.

Dengan begitu Pihaknya mengajak guru untuk terus mengembangkan pengetahuannya sehingga bisa mengikuti pengetahuan yang dimiliki murid.

Selain itu, di era sekarang ini guru juga harus mampu menemukan bakat yang dimiliki murid, setelah itu guru pun harus bisa mengembangkan dan mengasahnya.

“Namun murid juga harus memiliki sikap kooperatif terhadap gurunya sehingga bisa saling bekerjasama,” imbuhnya.

Kerjasama itu, lanjut Heroe, akan menambah kemampuan pengetahuan, serta terwujudnya cita-cita SDM yang unggul di bidang pendidikan. “Semoga Hari Guru ini menjadi momentum kebangkitan dunia pendidikan di Indonesia,” tandasnya.

Sementara itu,  PGRI Daerah DIY yang sekaligus merupakan Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan bahwa peserta kegiatan yang hadir pada acara ini berjumlah 6000 orang terdiri dari perwakilan guru – guru dan siswa siswa dari seluruh kabupaten kota di DIY.

“Memberikan motivasi dan mensupport seluruh guru yang ada di indonesia khususnya di DIY untuk selalu bisa mengamban amanah sebagai guru yang didambakan dan selalu di idolakan para siswa,” ucapnya.

Terdapat dua tema yang diusung dalam acara tersebut yakni “Peran Strategis Guru dalam Mewujudkan SDM yang Unggul” dan “Guru Penggerak Indonesia Maju”.

Dalam ksempatn itu juga digelar pencanangkan program Gerakan Indonesia Menabung yang merupakan inisiasi OJK RI yang bekerjasama dengan Bank BPD DIY bernama Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) Pandai oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama dengan Dirjen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI Wimboh Santoso.