Wawali Terus Perbaiki Kualitas Intern dan Modal UMKM

Sebagai Kota Wisata, Pemerintah  Kota Yogyakarta sampai saat ini terus berupaya meningkatkan kualitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hingga saat ini, upaya peningkatan terus dilakukan salah satunya dengan mengevaluasi dan memfasilitasi para anggota UMKM tersebut dengan peluang yang ada melalui jembatan Gandeng Gendhong yang terdapat di aplikasi Jogja Smart Service (JSS).

Melalui Nglarisi dan Dodolan diharapkan anggota UMKM terus berkembang dalam penjualan yang sudah di sediakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dalam satu aplikasi yakni JSS.

Kegiatan ini juga sebagai evaluasi yang melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Pemerintah Kota Yogyakarta yakni Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi.  Kesempatan ini  dihadiri oleh puluhan anggota UMKM se-Kota Yogyakarta yang bertempat di Griya UMKM, Jalan Taman Sisawa Kota Yogyakarta, Selasa (26/11).

Dalam sambutannya ia mengungkapkan pertemuan ini khusus diadakan demi kelancara UMKM dengan produk unggulan mereka di antaranya adalah kuliner, fashion, kerajinan, dan tanaman hias.

“ Sebenarnya sudah dilakukan pemerataan tetapi masih dalam tahapan yang harus diselesaikan, ada beberapa kelompok-kelompok gandeng gendhong yang laku keras, dalam penyajiannya bisa enak dan cepat, sehingga banyak di pesan,” ungkapnya.

Pemerintah Kota Yogyakarta terus menggenjot kualitas produk UMKM Yogyakarta. Hal itu perlu dilakukan agar produk yang dihasilkan UMKM mampu bersaing dengan produk lainnya di pasar nasional maupun internasional.

“Kita adakan pemerataan bagi seluruh OPD  dengan memesan sesuai yang sudah di bagi, ditiap-tiap kelompoknya. Ada juga kelompok-kelompok sampai saat ini yang jalan hanya ketuanya, atau hanya pengurusnya masih belum semuanya ikut terlibat,” katanya.

Selain itu, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan bahwa Yogyakarta sebagai Destinasi Wisata, apalagi saat ini sudah banyak UMKM yang ada di Kota Yogyakarta. Mensikapi hal tersebut Pemerintah Kota Yogyakarta akan menerapkan kebijakan yang akan didiskusikan telebih dahulu dengan Bendahara seluruh OPD yang ada di Pemerintah Kota Yogyakarta.

“ Kewajiban kami adalah menyatukan kelompok-kelompok ini agar tetap solid dan tidak ada lagi persoalan-persoalan didalam kelompoknya, ada beberapa kelompok dari UMKM Gandeng Gendong yang sudah kita suspend, kita beri sanksi dua tiga bulan yang lalu karena ternyata anggotanya tidak tahu, pengurusnya tidak tau juga, dan ternyata nama kelompoknya dipakai untuk resto besar,” katanya.

Nantinya dalam mengantisipasi permasalahan yang di rasakan anggota UMKM, akan diadakan rapat digelar secepatnya dengan mendiskusikan anggaran atau modal yang dibutuhkan oleh para UMKM tersebut. “ Kami selalu memantau UMKM yang pesanannya tinggi, apakah benar atau tidak, kita akan memaksimalkan seluruh OPD benar-benar membeli di kelompok gandeng gendhong,” katanya.

Salah satu anggota UMKM Gandeng Gendhong, Ratna mengatakan, pihaknya mendukung Pemerintah Kota Yogyakarta dalam memberikan upaya maksimal untuk kesejahteraan masyarakatnya. Disamping itu, ia juga ikut serta merasakan tidak semua anggaran sulit dikeluarkan.

“ Ada beberapa yang saya alami, mulai dari modal sendiri untuk membantu teman-teman dalam gandeng gendhong ini, bahkan sampai modal sendiri dulu. Ada yang lama pencairan dananya namun juga ada yang menepati janjinya untuk segera cair anggaran modal kami, saya tetap mendukung kegiatan yang diberikan oleh Pemerintah,” ungkapnya. (Hes)