Pemkot Bakal Buat Pusat Industri Kreatif Di Terban

Pemerintah Kota Yogyakarta bakal membangun pusat industri kreatif di Terban yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai fungsi seperti studio, menampilkan berbagai produk kreatif hingga konsultasi yang seluruhnya terintegrasi.

Selain untuk mendukung pengembangan industri kreatif asal Kota Yogyakarta, keberadaan pusat industri kreatif tersebut juga dapat mendukung pengembangan pariwisata sekaligus pemberdayaan masyarakat.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan jika pemilihan lokasi di Terban sudah dipertimbangkan dengan matang, menurutnya lokasi tersebut sangat strategis mengingat Pemkot Yogya tengah melakukan penataan di kawasan sekitarnya seperti pedestrian Jalan Suroto dan Jalan Sudirman.

“Lokasinya di Pasar Terban Yogyakarta. Lokasi tersebut cukup strategis karena saat ini sedang dilakukan penataan di kawasan sekitarnya seperti pedestrian Jalan Suroto dan Jalan Sudirman,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta di Yogyakarta, Rabu. (27/11/2019).

Kawasan Suroto dan Sudirman, lanjutnya, nantinya diharapkan mampu menjadi tujuan wisata baru. Tentunya, keberadaan pusat industri kreatif ini akan mendukung perkembangan wisata di kawasan itu.

Ia mengatakan, perencanaan pembangunan pusat industri kreatif tersebut sudah dilakukan sejak dua tahun lalu.

Bangunan yang akan dibangun memiliki spesifikasi bangunan lima lantai yang dilengkapi tiga basement untuk memenuhi kebutuhan parkir.

Di gedung tersebut juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti toko buku, “co-working space”, exibition hall, “food court’, panggung pertunjukan serta area olahraga seperti panjat dinding dan arena skateboard.

“Gedung yang dirancang juga disesuaikan dengan suasana kawasan yaitu kawasan cagar budaya Kotabaru yang memiliki ciri khas bangunan bergaya Indis,” katanya.

Ia mengungkapkan jika selama ini UMKM seolah hanya dianggap sebagai pekerjaan sampingan. "Kami ingin membuat tempat ini nanti khusus industri kreatif yang mempertemukan mereka mulai dari transaksi, nongkrong, workshop, display, hingga benar-benar bisa jadi tempat berkumpulnya industri kreatif di Kota Yogya," tambahnya.

Wawali menuturkan, beberapa masalah UKM dan UMKM adalah bagaimana membuat packaging yang menarik dan menghasilkan nilai jual yang tinggi.

"Kita menghadapi UKM dan UMKM yang butuh perhatian agar mereka bisa meningkatkan kesejahteraannya," urainya.

Sementara itu, terkait packaging, Wawali menjelaskan bahwa pihaknya juga akan mendorong pelaku UKM dan UMKM untuk bisa memberikan packaging yang menarik sehingga meningkatkan harga jualnya.

"Misalkan mobil-mobilan yang sebelum ada packaging, harganya Rp 80 ribu, tapi setelah ada packaging yang menarik, harganya bisa Rp 250 ribu. Itu tetap ada pembeli atau peminatnya," imbuhnya.

Ia berharap, keberadaan pusat industri kreatif yang menampilkan produk-produk kreatif lokal terbaik asal Kota Yogyakarta tersebut mampu menjadi alternatif bagi wisatawan serta untuk memecah kepadatan di Malioboro.

“Tempat ini menjadi pusat industri kreatif untuk menampilkan karya pelaku industri kreatif sekaligus untuk melakukan transaksi,” katanya. (Han)