Sinergitas Gandeng Gendong angkat UMKM

Kelurahan Terban bekerjasama dengan Direktorat Pengabdian Msyarakat UGM menggelar Workshop Sinergi Gandeng Gendong Kelurahan Terban, Jumat, 29/11 di Direktorat pengabdian Masyarakat UGM.  Workshop diikuti oleh LPMK, Tokoh Masyarakat, Pelaku usaha UMKM dan Lurah Terban.

Pembukaan Workshop oleh Prof. Irfan Dwidya Prijambada, Direktur Pengabdian Masyarakat UGM, dengan Keynote Speaker Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi sedangkan narasumber Kepala DPMPPA Kota Yogyakarta, Edi dan Kasubdit kKN Direktorat Pengabdian Masyarakat UGM, Ambar K.

Dalam pembukaannya, Prof Irfan Dwidya Prijambada menyampaikan bahwa UGM melalui Direktorat Pengabdian Masyarakat berupaya melakukan pemberdayaan masyarakat terlebih di sekitar pagar UGM. Terban terletak persis di depan pagar UGM sisi selatan, oleh karnea itu kami terbuka dan bersedia untuk mendarma baktikan diri dalam pemberdayaan masyarakat.

Dulu sewaktu kami membangun embung UGM atau yang dikenal dengan lembah UGM merupakan ide sederhana yang dinarasikan  sebagai destinasi wisata. Alhamdulillah sekarang terwujud dan menjadio destinasi wisata.

Pun demikian dengan sinergitas dalam gandeng gendong kami bisa urun rembug dan melangkah hal sederhana kita bangun Terban, papar Prof, Irfan.

Sementara Heroe Poerwadi, dalam keynote speakernya menyampaikan bahwa dalam gandeng genong salah satu yang digerakkan adalah perguruan tinggi. Bagaimana perguruan tinggi melalui lembaga pengabdian masyarakat bisa berkiprah dalam pemberdayaan masyarakat di sekitarnya.

Kami berharap Perguruan Tinggi bisa menggandeng pelaku usaha mikro agar memiliki pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dalam berwira usaha sehingga mampu meningkat kualitas produk dan meningkat kesejahteraannya.

Salah satu permasalahan di Kota Yogyakarta adalah adanya gap, dimana lokasi wisata dengan peredaran uang besar namun masyarakat di sekitarnya justru memiliki jumlah warga miskin tinggi.

Gap tersebut muncul karena perputaran ekonomi tidak menyentuh grassroot/UMKM namun hanya di kalangan pelaku usaha besar semata. Untuk itu kami berupaya menggendong UMKM dengan menggandeng stake holder untuk mengatasi gap tersebut. Misal Hotel melalui CSRnya melatih warga sekitar/pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produk di bidang jasa olahan pangan/kuliner dan membantu pemasarannya dengan membeli produk kuliner atau snack dari UMKM tersebut.

Selain itu kami juga melakukan kegiatan program pemberdayaan masyarakat yang terpadu antar OPD, dimana keluarga miskin dikuatkan oleh beberapa OPD sesuai dengan tupoksinya, sehingga tidak lagi terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat.

Salah satu program yang dijalankan adalah dodolan kampung, dimana kami melakukan upaya penguatan kampung melalui komunitas yang dirancang menjadi icon di kampung tersebut. Adanya icon akan menjadi ciri khas kampung yang perlahan akan menjadi branding kampung tersebut. Melalui branding kampung maka keberadaan kampung tersebut dapat dipromosikan menjadi destinasi wisata dengan konsep do-dolan kampung.

Kami berharap dengan penguatan di grassroot/pelaku UMKM akan mampu meningkatkan pendapatan keluarga, mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mampu mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan, papar Heroe.

Setelah paparan Keynote speaker agenda dilanjutkan dengan paparan narasumber dan tanya jawab yang berlangsung meriah. (ant)